get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Periksa Guide dan Pihak TNGR Terkait WNA Brasil Juliana Marins Tewas di Gunung Rinjani

Pendaki Juliana Marins Tewas di Gunung Rinjani, Bupati Lombok Timur: Porter Harus Saya Didik!

Selasa, 15 Juli 2025 | 20:17 WIB
header img
Pendaki WNA Juliana Marins Tewas di Gunung Rinjani, Bupati Lombok Timur: Porter Harus Saya Dididik!. Purnawarman/iNewsLombok.id

LOMBOK, iNewsLombok.id - Menyusul kecelakaan yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins yang tewas, di kawasan Gunung Rinjani, Bupati Lombok Timur, H. Khairul Warisin (Iron), mengeluarkan pernyataan tegas soal perlunya penataan ulang sistem pendakian, terutama terkait keselamatan pendaki pemula dan pembinaan porter.

Menurut Iron, Juliana bukanlah pendaki profesional, melainkan pemula yang belum berpengalaman. Insiden tersebut menjadi alarm penting bagi Pemkab Lombok Timur untuk memperbaiki sistem pengawasan dan pengelolaan jalur pendakian.

“Kita bicara rakyat harus preventif, tidak ada yang mengarah ke arogansi kepentingan. Yang utama adalah keselamatan. Insiden ini melibatkan pendaki pemula. Porter harus saya didik, harus kami klirkan,” tegas Iron, Selasa (15/7/2025).

Ia menyampaikan bahwa ke depan, sebelum melakukan pendakian, seluruh peserta wajib mengikuti briefing pendakian yang mencakup teknik dasar mendaki, pemeriksaan kesehatan, serta pemahaman kondisi medan Rinjani.

“Briefing cara mendaki, kesehatan harus dicek untuk menyelamatkan pendaki. Itu akan menjadi SOP. Akan dibuatkan Surat Bupati,” tandasnya.

SOP Baru Pendakian Rinjani Akan Diterapkan

Sebagai bagian dari langkah perbaikan, Iron memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan segera menyusun Surat Bupati sebagai dasar hukum Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian Rinjani, khususnya melalui jalur Sembalun yang menurutnya merupakan jalur paling dominan.

“Hanya Sembalun yang 90 persen jalur pendakian. Itu kewenangan kami,” tegas Iron.

Juliana Marins terjatuh dan meninggal di lereng Rinjani saat melakukan pendakian tanpa persiapan fisik dan teknis yang memadai.

Tim SAR dan relawan lokal berhasil melakukan evakuasi dengan aman dan cepat.

Berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), lebih dari 60 persen kecelakaan pendakian melibatkan pendaki pemula yang tidak melakukan persiapan maksimal, terutama yang berasal dari luar negeri.

Porter lokal, yang menjadi tulang punggung logistik dan pemandu pendakian, selama ini belum mendapatkan pelatihan berkala terkait mitigasi risiko dan pertolongan pertama.

Langkah Bupati Lombok Timur menyiapkan SOP baru dan memperketat regulasi pendakian melalui jalur Sembalun menjadi respons cepat atas insiden yang menimpa WNA asal Brasil.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pendaki, memperkuat peran porter, serta menjaga citra pariwisata Rinjani sebagai destinasi mendaki internasional.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut