Relawan PMI Bersihkan Lingkungan Terdampak Parah Banjir Mataram di Karang Kemong Cakranegara

LOMBOK, iNewsLombok.id - Puluhan relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama PMI Kabupaten Lombok Barat (Lobar), PMI Kota Mataram, dan KSR dari sejumlah perguruan tinggi, turun langsung membantu pembersihan pascabanjir di Lingkungan Karang Kemong, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Rabu (9/7/2025).
Aksi kemanusiaan ini merupakan bentuk respons cepat PMI setelah hasil asesmen menunjukkan bahwa Karang Kemong menjadi salah satu dari empat lingkungan dengan dampak banjir terparah di wilayah Cakranegara.
“Jembatan penghubung antar lingkungan rusak berat, rumah-rumah warga juga banyak yang terdampak parah. Karena itu kami fokus turun di wilayah Karang Kemong,” ujar Fahrul Mustofa, Ketua Bidang Infokom PMI NTB.
Sebanyak 35 relawan PMI dikerahkan sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA untuk membersihkan puing, lumpur, dan batang kayu besar yang menghambat aliran air di wilayah padat penduduk tersebut.
Kegiatan ini juga melibatkan personel dari Pemerintah Kota Mataram, Pemprov NTB, TNI, serta partisipasi aktif warga sekitar.
“Kami PMI siap siaga kapan pun. Fokus kami adalah masuk ke area-area sulit dijangkau oleh pemerintah maupun tim gabungan,” tegas Fahrul.
Meskipun masa tanggap darurat yang ditetapkan melalui SK Gubernur NTB hanya berlaku selama 10 hari sejak 12 Juli 2025, PMI berkomitmen tetap hadir membantu masyarakat hingga masa pemulihan benar-benar tuntas.
PMI menilai bahwa tahapan pascabanjir paling memakan waktu adalah pembersihan lingkungan dan penyediaan layanan kesehatan untuk penyakit-penyakit yang muncul akibat banjir.
Sebagai bagian dari upaya lanjutan, PMI Lombok Barat melalui Unit Donor Darah (UDD) berencana mendirikan posko kesehatan di kawasan terdampak.
Posko ini akan memberikan layanan medis kepada warga, terutama untuk mengatasi gangguan kulit seperti gatal-gatal dan infeksi yang sering muncul setelah banjir.
“Insyaallah kami akan siapkan tim medis PMI dan berkoordinasi dengan stakeholder kesehatan lainnya untuk memberikan layanan di posko tersebut,” kata dr. Septa, Kepala UDD PMI Lobar.
Selain kegiatan lapangan, PMI juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam proses pemulihan pascabanjir, tidak hanya menunggu bantuan dari luar.
“Kami berharap warga juga ikut turun tangan. Ini demi kemanusiaan dan keselamatan bersama,” tutup dr. Septa.
Editor : Purnawarman