Luapan 3 Sungai di Mataram: Ribuan Ngungsi, 14 Kantor Pemerintah dan Pendopo Wagub NTB Ikut Terendam

Banjir juga merendam Pendopo Wakil Gubernur NTB yang berada di Jalan Panji Tilar. Akibatnya, Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri atau yang akrab disapa Dinda, sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Iya, termasuk Pendopo Ibu Wagub juga terendam, makanya Ibu Wagub mengungsi dan sekarang masih pembersihan,” jelas Ahmadi.
Dinda membenarkan hal itu. Saat ini, ia sudah kembali ke pendopo meski masih dalam proses pembersihan dan penataan ulang.
“Iya sempat mengungsi, tapi sekarang sudah balik lagi. Yang sekarang lagi bersih-bersih. Tapi tidak semua pendopo terendam,” kata Dinda.
Menurut data terbaru dari BPBD NTB, banjir tersebut telah berdampak pada 7.714 kepala keluarga atau sekitar 30.833 jiwa.
Sebanyak 15 warga mengalami luka-luka, 520 jiwa harus mengungsi, dan 9 unit rumah mengalami kerusakan berat. Tak hanya itu, puluhan toko terendam dan satu jembatan dilaporkan putus akibat derasnya aliran air.
Banjir merata melanda enam kecamatan di Kota Mataram, yakni Sandubaya, Cakranegara, Mataram, Sekarbela, Selaparang, Ampenan.
Bencana banjir kali ini terjadi akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan tiga sungai besar di Kota Mataram, yakni Sungai Jangkok, Sungai Unus, dan Sungai Ancar, meluap secara bersamaan. Akibatnya, air tidak mampu ditampung saluran drainase dan merendam rumah warga serta perkantoran.
BPBD NTB dan pemerintah daerah kini sedang fokus melakukan evakuasi, distribusi bantuan logistik, dan pembersihan fasilitas umum. Dinas PUPR NTB juga telah mengirim alat berat untuk membantu membersihkan endapan lumpur di fasilitas vital.
Editor : Purnawarman