get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Berulang di Jalan Pusuk, Ketua Fraksi Gerindra DPRD NTB Desak Kadis PUPR Cepat Diperbaiki

Kurma Lokal NTB Tembus Pasar Dunia, Ini Strategi BRIDA

Jum'at, 27 Juni 2025 | 13:30 WIB
header img
Kurma Lokal NTB Tembus Pasar Dunia, Ini Strategi BRIDA.ist

LOMBOK, iNewsLombok.id — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini mendorong pengembangan kurma lokal sebagai komoditas unggulan dengan potensi pasar global. Melalui riset dan pendekatan inovatif berbasis lokal, varietas kurma NTB telah mendapatkan pengakuan internasional dan menjadi andalan ekonomi baru daerah.

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB turut memfasilitasi pengembangan ini melalui kultur jaringan dan sistem tumpangsari yang adaptif.

Dalam kunjungan riset ke Kabupaten Lombok Utara, Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., bersama tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dipimpin Ahmad Suriadi, SP., M.Agr.Sc., Ph.D., meninjau pengelolaan Kurma Datu di Dusun Jugil, Desa Samik Bangkol.

Turut hadir juga Jhon Arif Munandar (Wak Dolah), Pembina Yayasan Ukhuwah Datu sebagai mitra utama. Lokasi ini dikenal sebagai sentra budidaya kurma varietas Sukari, Khalas, dan Balhe.

Sistem budidayanya mengadopsi pola "Nyakap", yaitu kemitraan tradisional antara pemilik lahan, pemodal, dan pengelola dengan sistem bagi hasil khas masyarakat Sasak dan Bali.

Sejak 2016, Yayasan Ukhuwah Datu mengelola 1.000 pohon kurma di atas lahan 10 hektare. Setelah evaluasi awal, pada 2019 ditanam 40 bibit kurma hasil laboratorium, dengan 36 pohon (94%) terbukti betina.

Ini menjadi dasar keberhasilan produksi buah berkualitas. Keunggulan agroklimat NTB, khususnya di Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu, sangat mendukung pertumbuhan varietas kurma tropis seperti Sukari, Khalas, Barhi, dan Tunisia.

Sistem tumpangsari dengan tanaman seperti Sacha Inchi juga terbukti meningkatkan nilai tambah dan produktivitas lahan.

“Iklim kering dan lahan tadah hujan sangat cocok untuk varietas kurma. Ini peluang emas yang harus dikelola dengan riset dan kelembagaan yang kuat,” kata Aryadi.

Kunjungan juga mencakup Desa Rempek (pengembangan Kurma Salak/KurLas) dan Vila Kayangan (sistem tumpangsari kurma dengan Sacha Inchi). Tim melihat langsung hasil panen dan produk olahan seperti minyak dan kapsul herbal dari Sacha Inchi.

Prestasi kurma NTB diakui dunia, dengan peringkat ke-7 pada ajang Khalifa International Date Palm Award 2023 di Abu Dhabi. Bibit unggul bersertifikat juga akan dipamerkan kembali pada ajang internasional September 2025.

BRIDA NTB berkomitmen memperluas pengembangan lewat riset, kultur jaringan, dan perlindungan varietas. Tujuannya agar kurma lokal menjadi ikon pertanian tropis Indonesia yang mampu bersaing di pasar global.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut