Pendakian ke Puncak Rinjani Ditutup Sementara, Proses Evakuasi Korban WNA Brasil Masih Berlangsung

LOMBOK, iNewsLombok.id - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Puncak Rinjani mulai 24 Juni 2025.
Langkah ini diambil menyusul proses evakuasi korban kecelakaan jatuhnya pendaki Brasil di area Cemara Nunggal, serta guna menjaga keselamatan pengunjung dan tim penyelamat.
“Jalur Pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Puncak Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan (sampai proses evakuasi dinyatakan selesai),” tulis akun Instagram resmi TNGR, @btn_gr_rinjani, Selasa (24/6/2025).
Penutupan ini merupakan langkah strategis yang diambil TNGR untuk memastikan keselamatan para pendaki, menghindari gangguan terhadap tim evakuasi, serta menjaga kondusivitas kawasan Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata alam nasional.
“Kami memohon pengertian dan kerja sama seluruh pihak demi kelancaran upaya kemanusiaan ini,” lanjut pernyataan TNGR.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan SAR, petugas taman nasional, serta relawan, masih terus berlangsung dan diupayakan selesai secepatnya.
Penutupan ini hanya berlaku untuk jalur dari Pelawangan Sembalun menuju Puncak Rinjani, sedangkan jalur pendakian lainnya (seperti jalur Torean atau Senaru) masih dapat digunakan dengan pengawasan ketat dan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku.
TNGR juga mengimbau seluruh pendaki yang sedang berada di kawasan Gunung Rinjani atau yang merencanakan perjalanan agar terus memantau pengumuman resmi dari TNGR.
“Informasi resmi terkait pembukaan jalur akan kami sampaikan melalui kanal komunikasi Taman Nasional Gunung Rinjani,” tulis akun tersebut.
Cemara Nunggal adalah salah satu titik kritis di jalur pendakian Rinjani yang berada pada ketinggian lebih dari 3.000 meter. Medannya terjal dan rentan terhadap longsoran batu, terutama saat musim hujan atau cuaca ekstrem.
Oleh sebab itu, lokasi ini memang termasuk area rawan dan kerap menjadi fokus perhatian dalam manajemen keselamatan pendakian.
Dalam insiden terbaru, salah satu pendaki dilaporkan mengalami cedera serius akibat terjatuh di kawasan tersebut. Hingga saat ini, tim evakuasi bekerja keras melakukan penyelamatan di tengah cuaca yang cukup menantang.
Editor : Purnawarman