Hilal Zulhijah 2025 Dipantau di 114 Titik, NTB Fokus di Loang Baloq

Sidang isbat akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, dimulai pukul 16.00 WIB. Kegiatan diawali seminar posisi hilal dengan narasumber ahli astronomi dan ilmu falak dari berbagai organisasi Islam. Setelah Salat Magrib, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup.
Dalam sidang tersebut, laporan hasil rukyatulhilal dari berbagai titik akan dikaji bersama dengan data hisab. Menteri Agama akan mendengarkan pandangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh ormas Islam sebelum menetapkan keputusan resmi.
“Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H sekaligus penentuan Hari Raya Idul Adha 2025,” terang Arsad.
Proses sidang isbat akan dihadiri perwakilan dari duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, MUI, BMKG, BRIN, BIG, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, ormas Islam, pondok pesantren, dan para ahli falak.
Hasil keputusan sidang akan diumumkan secara langsung melalui media massa dan kanal resmi Kementerian Agama.
Pemantauan hilal tidak hanya bersifat teknis astronomi, namun juga memiliki nilai sosial dan keagamaan yang tinggi. Momen ini menjadi bagian dari edukasi literasi falak kepada masyarakat serta membangun kepercayaan publik terhadap proses penetapan hari-hari besar Islam secara ilmiah dan transparan.
Kemenag juga mendorong generasi muda dan santri untuk aktif mengikuti perkembangan ilmu hisab dan rukyat melalui berbagai pelatihan dan kegiatan observasi.
Editor : Purnawarman