Kapolri Mutasi 67 Perwira, 1 Pejabat Tinggi Polda NTB

JAKARTA, iNewsLombok.id – Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali melakukan langkah penyegaran internal melalui mutasi, rotasi, dan promosi jabatan terhadap jajaran Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Kebijakan ini dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai bagian dari penguatan struktur dan peningkatan efektivitas institusi.
Sebanyak 67 personel Polri mendapatkan amanah baru berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1084/V/KEP./2025 yang ditandatangani oleh Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri, Irjen Anwar, tertanggal 20 Mei 2025.
"Para pati dan pamen Polri tersebut segera melaksanakan tugas yang baru paling lambat 14 hari setelah tanggal ditetapkan," bunyi Surat Telegram Kapolri, dikutip Rabu (21/5/2025).
Salah satu pejabat yang masuk dalam daftar mutasi adalah Brigjen Gagas Nugraha, pejabat tinggi di jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia resmi dibebastugaskan dengan alasan kesehatan dan mendekati masa pensiun.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari mekanisme regenerasi dan penghormatan atas masa pengabdian.
Mutasi ini menjadi penanda berakhirnya masa tugas Brigjen Gagas, yang selama ini dikenal aktif mendukung program reformasi birokrasi di wilayah NTB.
Rotasi besar-besaran ini merupakan bagian dari upaya sistematis Polri untuk mendorong efisiensi, responsivitas, dan pengembangan kompetensi personel secara menyeluruh.
Pergantian posisi di level strategis juga diyakini dapat mempercepat implementasi kebijakan Kapolri dalam menjaga keamanan nasional.
Dengan penempatan baru, para perwira ditantang untuk menghadirkan inovasi, pelayanan prima, dan kepemimpinan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan potensi gangguan keamanan sosial.
Dalam struktur organisasi Polri, mutasi rutin adalah salah satu mekanisme untuk menjamin kesinambungan dan regenerasi kepemimpinan.
Proses ini mempertimbangkan evaluasi kinerja, kebutuhan organisasi, kondisi kesehatan, serta rekam jejak profesional.
Pakar kepolisian menyebut bahwa rotasi jabatan secara berkala menjadi kunci penting dalam mencegah stagnasi birokrasi serta membentuk personel Polri yang kompeten dan loyal terhadap nilai-nilai Tribrata.
Mutasi yang dilakukan Kapolri kali ini bukan hanya sebatas penempatan baru, tetapi juga menjadi bentuk konsolidasi internal dalam menghadapi tantangan global dan tuntutan masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan seluruh personel Polri dapat menjaga integritas, profesionalisme, dan semakin dekat dengan rakyat.
Editor : Purnawarman