get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD NTB Usulkan 16 Blok Wilayah Pertambangan Rakyat Dikelola dengan Skema Koperasi

DPRD NTB Ungkap SLB Fiktif di Bima, Terima Dana BOS Rp 229 Juta Tanpa Aktivitas Belajar

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:32 WIB
header img
DPRD NTB Ungkap SLB Fiktif di Bima, Terima Dana BOS Rp 229 Juta Tanpa Aktivitas Belajar. iNewsLombok.id/Purnawarman

BIMA, iNewsLombok.id – Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Aminurlah, mengungkap temuan mengejutkan terkait dugaan Sekolah Luar Biasa (SLB) fiktif di Kabupaten Bima. SLB dengan inisial BB yang berlokasi di Kecamatan Ambalawi ini diduga tidak menjalankan aktivitas belajar mengajar, meski telah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) setiap tahunnya.

Bangunan SLB tersebut dikatakan sangat tidak layak sebagai tempat pendidikan.

"Ada dua ruangan, kondisinya seperti kandang kambing. Lantainya tanah, dindingnya dari seng," ungkap Maman, sapaan akrab Muhammad Aminurlah, pada Minggu (23/2/2025).

SLB ini telah berdiri sejak 2018, namun menurut informasi yang diterima Maman, tidak ada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sana.

Meski demikian, dana BOS terus mengalir. Pada tahun 2024 saja, SLB ini menerima dana BOS sebesar Rp 229 juta.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan bahwa SLB ini dipimpin oleh Kepala Sekolah AR, dengan jumlah siswa tercatat 29 orang dan delapan guru. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa bangunan tersebut tidak digunakan untuk kegiatan belajar.

Berikut rincian dana BOS yang diterima SLB ini:

2020: Tahap 1 (Rp 36 juta), Tahap 2 (Rp 48 juta), Tahap 3 (Rp 36 juta).

2021: Tahap 1 (Rp 67,680 juta), Tahap 2 (Rp 88,736 juta), Tahap 3 (Rp 67,680 juta), Tahap 4 (Rp 1,5 juta).

2022: Tahap 1 (Rp 67,680 juta), Tahap 2 (Rp 90,240 juta), Tahap 3 (Rp 67,680 juta).

2023: Tahap 1 (Rp 112,800 juta), Tahap 2 (Rp 112,800 juta).

2024: Tahap 1 (Rp 114,600 juta), Tahap 2 (Rp 114,600 juta).

Maman menegaskan bahwa temuan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.

"Ini sangat memprihatinkan. Dana yang seharusnya digunakan untuk pendidikan justru mengalir ke tempat yang tidak jelas," tegasnya.

Pihak terkait diharapkan segera melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik dugaan SLB fiktif ini dan memastikan dana pendidikan digunakan secara tepat sasaran.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut