255 WNI Dideportasi dari Malaysia Akibat Pelanggaran Keimigrasian

SABAH, iNewsLombok.id – Sebanyak 255 Warga Negara Indonesia (WNI) dideportasi dari Malaysia pada Kamis (13/2/2025) karena terbukti melakukan pelanggaran keimigrasian di Sabah. Para WNI tersebut dipulangkan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tawau ke Nunukan dengan biaya pribadi.
Direktur Departemen Imigrasi Sabah, Sitti Saleha Habib Yussof, menyatakan bahwa deportasi ini menambah jumlah WNI yang dipulangkan menjadi 391 orang sejak awal 2025. Sementara itu, total warga asing yang telah dideportasi hingga 13 Februari mencapai 664 orang.
"Kami terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pemulangan WNI yang melanggar aturan imigrasi di Malaysia," ujar Sitti Saleha, seperti dikutip dari The Star, Sabtu (15/2/2025).
Para WNI sebelumnya ditahan di Rumah Tahanan Imigrasi Sandakan dan Tawau sebelum akhirnya dideportasi. Departemen Imigrasi Sabah menegaskan tidak akan berkompromi dengan kejahatan imigrasi dan akan terus melakukan operasi penertiban.
Pemerintah Malaysia juga menegaskan bahwa warga lokal yang terlibat dalam penampungan atau mempekerjakan imigran ilegal akan ditindak tegas. Baik pengusaha maupun pemilik rumah yang kedapatan melindungi imigran ilegal akan dikenakan sanksi hukum.
Selain deportasi massal ini, dua orang lainnya, yakni seorang perempuan WNI dan seorang laki-laki asal Pakistan, juga dipulangkan melalui jalur udara dari Bandara Internasional Kota Kinabalu.
Pemerintah Malaysia terus memperketat aturan imigrasi, terutama di wilayah Sabah, yang kerap menjadi tujuan pekerja migran ilegal dari Indonesia dan negara lainnya. Langkah tegas ini bertujuan untuk mengurangi kejahatan imigrasi dan memastikan warga asing yang berada di Malaysia memiliki dokumen resmi.
Editor : Purnawarman