LOMBOK, iNewsLombok.id – Gubernur NTB terpilih, Dr. Lalu Muhammad Iqbal (LMI), memberikan peringatan kepada pejabat dan ASN Pemprov NTB agar tidak menghadiri pelantikannya di Jakarta pada 6 Februari 2025. LMI meminta agar para pejabat lebih memprioritaskan menghadiri acara syukuran yang akan digelar di Teras Udayana, Kota Mataram, sebagai bentuk efisiensi anggaran dan menjaga fokus acara.
LMI menjelaskan bahwa kehadiran pejabat di Jakarta dinilai tidak perlu karena keterbatasan kapasitas di Anjungan NTB, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta untuk menghindari pemborosan anggaran.
“Saya minta dengan sangat agar pejabat dan ASN Pemprov NTB tidak datang ke Jakarta saat pelantikan. Kecuali Sekda, Biro Umum, dan Biro Adpim yang memang bertugas mengurus teknis di Jakarta. Saya ingin acara ini seefisien dan sesederhana mungkin,” tegasnya, Jumat (24/1).
Acara pelantikan di Jakarta nantinya hanya akan dihadiri oleh perwakilan pejabat esensial, sementara acara syukuran untuk masyarakat NTB akan dibagi menjadi dua lokasi.
"Setelah serah terima jabatan di DPRD NTB, akan ada syukuran bersama masyarakat dan relawan di Teras Udayana," tambah LMI.
Sementara itu, syukuran di Taman Mini akan menjadi kesempatan bersilaturahmi dengan masyarakat NTB yang berada di Jakarta.
Dalam rapat yang dipimpin Sekda NTB Lalu Gita Ariadi bersama jajaran, diputuskan bahwa pelantikan gubernur dan wakil gubernur NTB akan mengikuti jadwal nasional. Pada 6 Februari 2025, sebanyak 21 gubernur dan 275 bupati/walikota tanpa sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilantik secara serentak oleh Presiden RI di Jakarta.
Rapat akhir terkait teknis pelantikan akan dilakukan bersama Kemendagri pada 30 Januari 2025.
LMI menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya menciptakan efisiensi anggaran serta menjaga fokus pemerintahan baru untuk segera bekerja demi kepentingan masyarakat NTB.
“Kami ingin semua berjalan lancar, efisien, dan sederhana, sehingga energi lebih banyak dicurahkan untuk menjalankan program yang berdampak langsung pada masyarakat,” tutupnya.
Editor : Purnawarman