LOMBOK, iNewsLombok.id - Grab, perusahaan ride-hailing pertama yang hadir Nusa Tenggara tepatnya di Labuan Bajo dan Lombok. Grab menyelenggarakan Kota Masa Depan, program digitalisasi UMKM dan pelaku pariwisata lokal.
Acara tersebut berfokus pada pada edukasi dan literasi, membantu UMKM untuk dapat langsung berjualan di platform digital sehingga bisa menjangkau konsumen, khususnya wisatawan di Labuan bajo dan Pulau Lombok dengan lebih mudah, cepat, dan luas.
Khusus program kota masa depan di Labuan Bajo telah berlangsung sejak April 2024, diikuti oleh berbagai UMKM seperti kuliner, tenun, fashion, dan kriya.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bersama dengan beberapa pejabat pemerintah pusat dan daerah turut hadir dalam puncak acara Kota Masa Depan.
Pelaku usaha sekaligus manajer Nasi Se-Besek Ria yang aktif berjualan di Grab, menyampaikan, usahanya meningkat semasa pandemi, dari yang awalnya sepi menjadi puluhan order per hari setelah bergabung menjadi Mitra Merchant Grab.
Bersamaan dengan puncak acara Kota Masa Depan, Grab juga meluncurkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Wisatawan di Labuan Bajo dan Pulau Lombok.
Sebuah laman yang memberikan informasi lengkap kontak darurat, dapat diakses melalui aplikasi dan website Grab, di antaranya daftar sambungan telepon 24 jam khusus laporan terkait kekerasan seksual, SAPA 129, alamat kantor kepolisian & kedutaan, daftar rumah sakit, dan Basarnas.
Melalui laman ini, pengguna dapat memesan layanan transportasi Grab secara otomatis saat mencari alamat kantor polisi atau rumah sakit yang ada dalam daftar kontak.
Grab akan terus mendukung pemerintah dan berkolaborasi untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas dengan memperkuat ekonomi daerah, memberikan peluang pendapatan melalui fleksibilitas kerja, sehingga masyarakat lokal memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan daya saing di era digital.
Kepala dinas koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan UMKM dari semua sisi.
"Selama program itu menguntungkan UMKM apalagi digitalisasi yang merupakan sebuah keniscayaan pasti kami dukung," terangnya.
Ahmad menyebut, selama ini juga pihaknya telah melakukan program digitalisasi UMKM yang selaras dengan apa yang dilakukan oleh Grab.
Mulai dari pendidikan dan pelatihan digitalisasi UMKM, bimbingan teknis, dan mengajak berbagai pihak serta diajak pihak lainnya untuk melakukan digitalisasi.
"Termasuk grab sendiri. Kami juga pada tahun lalu Grab mengundang kita pada saat MotoGP untuk melakukan pelatihan digitalisasi," terangnya.
Ahmad menambahkan, pihaknya juga dengan melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk melakukan digitalisasi.
Pihaknya memastikan akan mendukung kehadiran Grab dengan digitalisasi UMKM dan pelaku pariwisata lokal.
Sebagai informasi, Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, yang beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital.
Melayani lebih dari 700 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Grab membantu jutaan orang setiap harinya untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan tumpangan atau taksi, melakukan pembayaran untuk pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman dan asuransi, semuanya melalui satu aplikasi.
Grab didirikan pada 2012 dengan misi memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan berusaha untuk menjalani misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.
Editor : Purnawarman