Lalu Gita-Sukiman Diterpa Isu Pecah Jelang Pilgub, Ini Bantahannya

Sejauh ini, kata Sukiman, pembicaraannya dengan Miq Gita bersama tim 'GASMAN' telah jauh. Termasuk melakukan finalisasi terhadap dukungan sejumlah partai politik pengusung.

Baca Juga

Mendagri Tito Ungkap Lalu Gita Datang Temui Dirinya Langsung Utarakan Ingin Maju Pilkada

Sukiman mengaku masih merahasiakan partai-partai mana saja yang akan pihaknya kunci sebagai pengusung. Namun, ia menggarisbawahi, pihaknya telah menemukan chemistry dengan Lalu Gita untuk bersama-sama maju di Pilgub NTB 2024. 

"Komitmen berpasangan dengan Miq Gita sejak awal dan sampai saat ini belum pernah ada hal-hal yang dikhawatirkan. Artinya, kita tetap seiring sejalan seayun langkah dalam upaya mencari partai pengusung dan sosialisasi dalam rangka mengenalkan pasangan ini. Tidak pernah ada niatan secara pribadi untuk berpisah dengan Miq Gita dengan "GASMAN" ini sebagaimana yang kita sepakati bersama," paparnya.

Lebih jauh, Sukiman menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menginformasikan kepada publik terkait sejumlah parpol pengusung. Sukiman mengaku, paket GASMAN mantab maju di Pilgub NTB 2024. 

Baca Juga

Lalu Gita Ariadi Bocorkan Alasan Dirinya Diganti Tak jadi PJ Gubernur NTB Lagi

"Tentu ikhtiar ini masih kita lanjutkan bersama-sama dengan tim yang sudah kita bentuk. Tidak pernah kita berselisih jalan, tidak pernah saling meninggalkan satu dengan yang lain. Alhamdulillah masih komit, GASMAN segera akan gasspol,” bebernya.

Sebelumnya, Lalu Gita Ariadi menepis anggapan bahwa dirinya sulit memperoleh tiket partai politik untuk maju di Pilgub NTB 2024. Anggapan tersebut muncul seusai dinamika Pilgub NTB 2024 mengarah kepada simulasi tiga pasangan calon (paslon) tanpa Lalu Gita.

Menurutnya, upaya dirinya merebut tiket Pilgub NTB 2024 masih on the track. "Insyaallah semua berproses," kata Lalu Gita, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga

Lalu Gita Bantah Dirinya Dicopot, Tapi Mengakhiri Tugas Sebagai Pj Gubernur NTB

Sekda NTB itu menerangkan Pilkada Serentak 2024 adalah hal baru dalam rezim elektasi di Indonesia. Jaraknya juga tidak lama seusai perhelatan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Termasuk juga, dalam tahapan pilkada, akan ada pergantian rezim di level pemerintah pusat.

"Artinya satu dengan yang lain masih saling menunggu. Banyak sekali faktor. Kami tidak boleh pesimistis. Kami berani maju melaju karena kami ada semangat," terangnya.

"Semua yang sudah kami jajaki pintu masuk ada respons yang baik, kan belum ada yang final dapat rekomendasi B1KWK dari parpol, dinamika terus terjadi. Meskipun sudah deklarasi kan belum ada jaminan juga," ungkap Sukiman yang baru belum lama ini lulus Doktor di UIN Mataram.

Editor : Purnawarman