get app
inews
Aa Text
Read Next : Antusiasme Collabonation Talent Hunt IM3 di Lombok, Cari Musisi Muda Tampil di Panggung Nasional

Pengamat: Banyak Politisi akan Terjungkal di Pileg karena Parpol tidak Mengerti Penghitungan Suara

Selasa, 16 Januari 2024 | 17:34 WIB
header img
Pengamat: Banyak Politisi akan Terjungkal di Pileg karena Parpol tidak Mengerti Penghitungan Suara.dok

LOMBOK, iNewsLombok.id - Pengamat politik dan Aktivis Senior asal Lombok Hasan Masat menilai bahwa akan banyak politisi di pemilu legislatif (Pileg) tahun 2024 terjungkal di NTB apabila Ketua Partai dan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) tidak memahami sistem penghitungan suara menggunakan metode Sainte Lague.

Metode Sainte-Lague adalah metode nilai rata-rata tertinggi yang digunakan untuk menentukan jumlah kursi yang telah dimenangkan dalam suatu pemilihan umum.

"Banyak politisi dalam pileg akan terjungkal karena ketua partai dan Bappilu tidak mengerti system penghitungan suara pileg pemilu 2024 menggunakan metode Sainte Lague,"ungkapnya, Selasa (16/1/2024).

Padahal kata Hasan metode ini tinggal di pelajari dan disimulasikan dengam data-data perolehan pemilu lima tahun yang lalu.

"Saya heran ketika menemui beberapa caleg baik kota mataram dan beberapa kabupaten, melakukan standarnisasi perolehan suara untuk satu kursi, kota mataram misalnya caleg dapat dua ribu atau dua ribu lima ratus, maka otomatis dapat satu kursi. Demikian kabupaten lombok tengah memperoleh tiga ribuan atau empat ribuan maka otomatis dapat satu kursi, pada asumsi semua adalah partai-partai yang baru pertama kali ikut pemilu bisa jadi,"terangnya.

Hasan menambahkan namun dengan konstruksi politik dan profil partai yang sekarang, asumsi dan pandangn tersebut menurutnya tidak relevan.

"Bahkan kalau ketua partai dan Bapillu (Badan Pemenangan Pemilu) partai-partai tersebut mampu menganalisis dan membangun kerjasama antar caleg dalam satu partai, gampang menghitungnya," terangnya.

Sehingga teman-teman caleg dalam satu partai bukan rival, tapi mitra yang bisa kerjasama dengan hitungan perolehan angka dan pembiayaan yang jelas.

"Tapi memang sayang sekali, belum ada ketua partai maupun politisi yang sampai demikian pemikiran, mungkin kegagalan kadernisasi, system pencalegakan berdasarkan kolegial dan keluarga, serta manajemen resourses partai yang tidak jelas,"tegasnya.

 

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut