MATARAM, iNewsLombok.id - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Agus menilai kebijakan yang mengintruksikan lagu NTB Gemilang untuk dinyayikan setiap pagi berbau politis.
"Menurut saya dalam kaca mata politik ada banyak makna politis yang bisa di baca dari kebijakan tersebut,"tegas Agus yang juga Peneliti di Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PusDeK) UIN Mataram, Senin (25/9/2023).
Menurutnya ada sejumlah makna politis yang bisa di baca Pertama, lagu mars NTB Gemilang sebagai penyemangat ASN dalam memulai kerjanya sebagai pelayan publik dan pelaksana pembangunan daerah. "Tentu saja ini positif,"tegasnya.
Kedua, kata Agus kebijakan menyanyikan mars NTB Gemilang sebagai simbol bahwa Pj Gubernur ingin menjaga semangat kesinambungan pemabngunan dan prlayanan publik dari rezim pemerintahan sebelumnya.
" Secara normatif ini tentu saja sesuai bunyi bagian menimbang dalam Peraturan Mendagri Nomor 4 Tahun 2023 dan sesuai arahan Mendagri kepada Pj Gubernur NTB pada saat pelantikan dan pengambilan sumpah," terangnya.
Ditambahkannya Bahkan Mendagri juga berpesan agar Pj Gubernur jangan membuat kebijakan-kebijakan strategis yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah sebelumnya.
Ketiga, sebagian publik juga memberi makna Pak Gita Ariadi tidak memiliki ide dan gagasan kebijakan untuk melakukan penyelesaian berbagai masalah publik di NTB seperti kemiskinan, stunting, kemiskinan ekstrim, infrastruktur, pembangunan ekonomi dan SDM yang stagnan, dan lain-lain.
"Maka tidak banyak yang bisa diharapkan jika Pak Pj Gubernur tidak berani melakukan perubahan kebijakan sebagaimana yang diharapkan publik NTB,"tegasnya.
Sebelumnya Pj Gubernur NTB Gita Ariadi dalam pidatonya saat memimpin apel pagi di halaman kantornya mengintruksikan setiap hari menyanyikan Mars NTB Gemilang.
"Direktif saya untuk setiap apel pagi, dinyanyikan lagu Mars NTB Gemilang," ujar Pj. Gubernur NTB yang akrab disapa Miq Gita, Senin (25/9/2023).
Editor : Purnawarman