get app
inews
Aa Text
Read Next : Problem dan Solusi Kabinet Gemuk Prabowo, Perspektif Ilmu Manajemen

Cipayung Plus NTB: Kasus Ferdi Sambo Coreng Institusi Polri, Presiden Harus Evaluasi Kapolri

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 13:31 WIB
header img
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan perkembangan penyidikan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamis (4/8/2022). (iNews TV)

Tidak hanya itu, Ketua GMNI NTB Al Mukmin Bentika menyampaikan, Agar bapak Kapolri Segera mundur dari jabatannya.

"Dengan melihat peristiwa polisi-tembak Polisi adalah kebohongan publik, lebih baik Pak Sigit mundur dari jabatannya, dimana anak buahnya yang diberikan tugas mengembang amanah sebagai penjaga marwah dan pintu pencari keadilan Bagi institusi Polri, malah terlibat kasus pembunuhan anak buahnya dan membuat kebohongan publik seolah-olah terjadi tembak menembak,"bebernya.

Sementara, Ketua KAMMI NTB Amri sesalkan Peristiwa kebohongan yang dibuat oleh petinggi Polri.

"Inikan kejahatan hukum yang dibuat oleh aparat penegak Hukum,"keluhnya.

Ia juga mendesak, momentum ini adalah pintu bagi internal kepolisian agar instrospeksi diri dan reformasi Polri.

"Ayolah, Kalo lembaga penegak hukum bagian dari kejahatan pembunuhan bisa hancur negara ini,"cetusnya.

Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) NTB Ari Suputra, mengatakan pihaknya melihat kasus kasus penembakan Brigadir J sampai tak kunjung usai. Sehingga, kasus itu menghasilkan asumsi liar di tengah masyarakat.

“Polri Presisi merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan membuat pelayanan lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat. Sikap ini adalah yang diinginkan untuk menuntaskan permasalahan di masyarakat oleh aparat penegak hukum, harus dibuka setarang-terangnya agar publik tahu kronologis sebenarnya” katanya.

Selain itu, Muhammad Anhar menyatakan upaya merubah image Polri yang dulu menyeramkan dan arogan menjadi humanis sudah mulai terlihat dengan hadirnya jargon Presisi dan seluruh program pendukungnya.

Cipayung Plus, menilai dengan berlarutnya polemik kasus Brigadir J akan menggerus kembali kepercayaan publik kepada institusi Korps Bhayangkara.

“Kini upaya perbaikan itu mulai tergerus kembali, masyarakat pun mulai pupus dengan ditampilkannya di hadapan publik setiap hari terhadap kasus penembakan Brigadir J yang tak kunjung usai dengan melibatkan oknum pejabat tinggi di Polri.” kata Anhar.

ketua IMM NTB sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, seharusnya polisi menjaga ketertiban malah menjadi biang kegaduhan di masyarakat.

“Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, sehingga banyak spekulasi liar yang bermunculan. Mulai dari kejanggalan kasus, berubah-ubahnya keterangan dan ketidaksesuaian dengan fakta di lapangan,” katanya.

“Penanganan kasus justru menunjukkan semakin jauh dari semangat Presisi dan semakin menghilangkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum tersebut,” sambung Ketua IMM NTB.

Mewakili Ketua Umum PMII NTB Muhammad Fauzan Agar Polri lebih transparan, apalagi tersebar struktur kaisar Sambo.

"Presiden harus turun tangan untuk membuat terang kasus ini, apalagi Polri adalah dibawah naungan langsung dari pak Presiden. Yah bila perlu bentuk satgas independen dari prisiden langsung,"harapnya.

Ia juga menegaskan, dalam waktu dekat kami dari OKP Cipayung Plus NTB akan segera mengirim surat ke Presiden.

"Kami akan segera kirim surat ke Kapolri langsung secara resmi,"tutupnya.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut