Menuju Pilkada 2024, Fendi Dorong Investasi untuk Membangun Bima

MATARAM, iNewsLombok.id - Meskipun pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih dua tahun lagi, sejumlah Partai Politik (Parpol) dan juga tokoh tengah bersiap untuk bertarung memperebutkan kursi kepala daerah Kabupaten Bima di 2024 mendatang.

Beberapa nama sudah mulai bermunculan, dari tokoh senior sampai tokoh muda, sudah memperlihatkan gelagat untuk maju sebagai calon kepala daerah Kabupaten Bima. Salah satunya, tokoh muda Kabupaten Bima, Efendi Kusnandar.

Baca Juga

Kepala Desa di NTB Didorong Tampil di Pilkada 2024

Fendi sapaan akrabnya mengutarakan keseriusannya untuk maju di Pilkada Kabupaten Bima 2024. Untuk memuluskan langkahnya itu, Efendi Kusnandar atau akrab disapa Fendi, mengaku dalam waktu dekat akan segera berkomunikasi dengan sejumlah partai politik (Parpol) di wilayah itu.

"Saya secara pribadi akan segera melakukan lobi-lobi dengan partai-partai sebagai kendaraaan saya nanti maju di Pilkada Kabupaten Bima," ujarnya di Mataram, Sabtu (23/7/2022).

Meski akan melakukan komunikasi dengan sejumlah Parpol di Kabupaten Bima, Fendi belum bisa membeberkan partai-partai mana saja yang akan didekatinya sebagai kendaraan politik untuk maju di Pilkada Kabupaten Bima.

Baca Juga

Walikota Mataram Mohan Tandatangani NPHD KPU Rp18 Milyar dan Bawaslu Rp7 Milyar untuk Pilkada 2024

"Intinya semua partai akan saya ajak bicara, apa partai itu nanti saya akan sampaikan," terang Fendi.

Selain kendaraan politik, tokoh muda yang kini bermukim di Kota Mataram ini juga mengaku akan segera bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama (ulama), tokoh masyarakat, elemen pemuda, dan organisasi kemasyarakatan di wilayah itu untuk meminta restu dan juga saran pendapat terkait niatnya ingin maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bima 2024.

"Sebagai anak muda tentu saya akan membangun silaturrahim dengan tokoh-tokoh ulama, masyarakat, dan pemuda. Selain itu, saya juga meminta nasehat dan doa, agar istiqomah untuk membangun Bima," katanya.

Baca Juga

Politisi Gerindra Nur Hidayah Sebut Pathul Harus jadi Cagub Bukan Cawagub di Pilkada 2024

Fendi mengaku merasa terpanggil untuk maju menjadi pengganti Hj Dinda Damayanti Putri sebagai Bupati Bima. Pasalnya, dirinya memiliki niat untuk mengabdi kepada masyarakat dan melakukan perubahan wajah Kabupaten Bima.

"Saya maju dengan niat yang baik dan mau memajukan Bima lebih baik lagi. Apa yang saat ini sudah terbangun saya akan teruskan untuk bisa ditingkatkan lagi, karena Kabupaten Bima itu indah," ujar Alumni Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) ini.

Ada sejumlah harapan yang ingin dirinya wujudkan untuk membangun Bima lebih baik. Salah satunya, menarik investor-investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk membangun Kabupaten Bima.

Baca Juga

Gelora Minta Ketua Bawaslu RI Kaji Ulang Wacana Tunda Pilkada 2024: Ada Konsekwensinya

"Agar Kabupaten Bima lebih maju lagi Tentunya kita harus memperbanyak investasi baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, karena tidak bisa mengandalkan pembangunan itu hanya bertopang pada APBD," ucap Fendi.

Selain itu kata Fendi, peran investasi dalam pemulihan ekonomi sangat besar. Bila dilihat lebih dalam lagi, sebenarnya investasi sendiri merupakan akar dari segala upaya demi memulihkan dan menumbuhkan perekonomian, apalagi di tengah pandemi saat ini.

"Orang Bima itu sangat ramah masyarakatnya dan sangat baik serta bersahaja. Saya mau menghilang pandangan orang bahwa Bima itu daerah sering ribut. Semua itu akan coba saya hilangkan. Dengan ikhtiar dan doa kepada Allah SWT yang menentukan," ujarnya.

Baca Juga

Offside! Ketua Bawaslu RI Ngomong Tunda Pilkada 2024

Untuk itu lanjut Fendi, dirinya saat ini tengah mempersiapkan diri untuk betul-betul serius menuju Pilkada. Ia juga saat ini sedang mengamati dan mencermati, beberapa pandangan tokoh masyarakat untuk bersanding bersamanya menjadi kandidat bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bima.

"Tahun 2024 sebentar lagi, jadi harus siap-siap dari sekarang. Untuk perkembangan peta politik saat ini juga masih dinamis. Jadi saya juga harus terus mengamati. Yang penting politik itu harus santun, saling menjaga dan sehat. Siapapun yang memang nanti, itu semua atas izin Allah SWT dan masyarakat yang menilai," tandasnya.

Editor : Purnawarman