“Besok para ASN Pemprov akan turun ke lokasi terdampak. Ada skema pembagian tugas, OPD dan asisten akan membackup wilayah-wilayah tertentu,” lanjut Faozal.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Asisten I akan fokus di area perkantoran dinas provinsi di Jalan Majapahit, sedangkan Asisten II dan III akan bergerak ke wilayah yang terdampak langsung oleh banjir seperti Kelurahan Pejeruk, Karang Pule, dan Pagesangan.
Distribusi Bantuan Dikoordinir Pemkot Mataram
Untuk memaksimalkan distribusi logistik dan bantuan darurat, Pemprov NTB memberikan kewenangan penuh kepada Pemerintah Kota Mataram. Langkah ini diambil karena Pemkot dianggap memiliki pemahaman paling komprehensif terhadap kondisi wilayahnya.
“Distribusi bantuan akan dikoordinir oleh Wali Kota Mataram karena beliau yang paling tahu kondisi dan sebaran wilayah terdampak,” ujar Faozal.
Hingga berita ini diturunkan, ribuan warga masih berada di pengungsian. Bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, dan selimut terus didistribusikan melalui posko utama yang didirikan di Kantor Camat Sekarbela dan Pagutan Barat.
Penyebab dan Skala Kerusakan
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, banjir yang terjadi dipicu oleh curah hujan ekstrem serta meluapnya beberapa saluran drainase dan sungai kecil di dalam kota. Diperkirakan lebih dari 3.000 rumah terdampak, dengan kerugian material mencapai miliaran rupiah.
Dinas Sosial NTB dan relawan PMI juga telah menyiapkan dapur umum dan layanan kesehatan darurat bagi korban banjir. Sementara itu, Dinas PUPR tengah mengevaluasi sistem drainase kota yang dianggap belum memadai dalam menampung limpahan air hujan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait