LOMBOK, iNewsLombok.id – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan Bupati Lombok Timur Khairul Warisin diduga sedang mengusir nelayan asal Lombok Tengah yang membawa wisatawan ke Pantai Ekas tanpa menginap di kawasan tersebut. Video berdurasi singkat ini pertama kali diunggah oleh akun @Damarwulan Damar dan langsung menjadi viral di berbagai platform digital.
Dalam video yang beredar, Bupati Khairul terlihat menegur keras seorang nelayan dan meminta agar tamunya segera meninggalkan lokasi wisata karena tidak menginap di wilayah Lombok Timur.
"Kamu dari Lombok Tengah ya? Kenapa kamu parkir di sini? Mana tamumu? Mana? Bawa tamumu pulang sana. Di mana dia nginap? Bawa tamumu. Tidak boleh lagi ke sini. Berangkat sana! Jalan! Bilang sama temen-temenmu, gak boleh lagi ke sini," tegasnya dalam rekaman video tersebut.
Pernyataan Tegas Bupati Jadi Kontroversi
Tak hanya itu, Bupati juga menggunakan bahasa lokal Sasak yang semakin mempertegas larangan terhadap para pelaku wisata dari daerah tetangga:
"Badak batur-batur ndek bau jok te amun ndek madek te. Pemerintah ni kance behadepan ndek kepale dese. Ngkah jauh malik wah telu kali doang," ujar Khairul dalam dialek Sasak.
(Kasih tahu teman-temanmu tidak bisa ke sini kalau tidak menginap di sini. Pemerintah ini yang kamu hadapi, bukan kepala desa. Jangan datang lagi, cukup tiga kali saja).
Interaksi dengan Wisatawan Juga Terekam
Dalam video yang sama, Khairul Warisin juga tampak berbincang dengan beberapa wisatawan asing yang datang untuk berselancar di Pantai Ekas, namun isi percakapan tidak terdengar jelas. Belum ada klarifikasi resmi dari pihak Bupati mengenai alasan tindakan tegas tersebut, apakah sebagai bagian dari strategi pengelolaan pariwisata lokal atau murni tindakan spontan.
Respons Pemerintah Daerah Masih Ditunggu
Hingga berita ini ditulis, Sekretaris Daerah Lombok Timur, Juaini Taufik, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan terkait kejadian tersebut. Sementara itu, warga net terbelah antara yang mendukung kebijakan protektif terhadap pariwisata lokal dan yang mengecam sikap bupati sebagai tidak ramah wisatawan.
Pantai Ekas merupakan salah satu destinasi surfing terbaik di NTB yang mulai populer di kalangan wisatawan internasional.
Konflik antar wilayah dalam pengelolaan destinasi wisata bukan hal baru di NTB, namun baru kali ini terjadi secara terbuka dan terekam kamera.
Nelayan dari Lombok Tengah kerap membawa tamu dengan perahu pribadi ke Pantai Ekas untuk kegiatan wisata harian tanpa menginap, yang dianggap sebagian pihak sebagai bentuk “kebocoran ekonomi” dari daerah tujuan wisata.
Pemerintah daerah perlu memperjelas aturan zoning atau distribusi manfaat ekonomi pariwisata agar tidak memicu konflik horizontal antara pelaku wisata lintas kabupaten.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait