LOMBOK, iNewsLombok.id – Kabar duka datang dari jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang jamaah haji dari Kloter 4 asal Lombok Timur wafat di Arab Saudi. Informasi dari Tim Kesehatan dan Karantina Haji yang disampaikan dr. Arul menyebutkan bahwa jamaah tersebut meninggal pada Jumat, 9 Mei 2025 pukul 10.40 waktu Arab Saudi di RS King Fahd.
Penyebab meninggalnya jamaah tersebut adalah hemoptoe atau batuk darah. Saat meninggal, almarhum masih menjalani pengobatan penyakit tuberkulosis (TBC).
Hingga keberangkatan Kloter 8, tercatat sudah tiga orang jamaah haji asal Embarkasi Lombok yang meninggal dunia. Dua di antaranya wafat di RSUD NTB sebelum keberangkatan, dan satu meninggal di Arab Saudi.
Selain itu, lima jamaah haji saat ini masih menjalani perawatan medis, empat orang di RSUD NTB dan satu orang di RS Jiwa Mutiara Sukma.
Dari total jamaah Kloter 8 yang berjumlah 393 orang, sebanyak 62,9 persen termasuk dalam kategori risiko tinggi, baik karena faktor usia maupun penyakit penyerta. Pembagian status kesehatan jamaah yaitu 87 orang berisiko sedang, 141 berisiko tinggi, dan 118 dalam kondisi sehat.
Ada pula 27 jamaah wanita yang masih mengalami menstruasi dan dalam pemantauan tim kesehatan. Sementara satu jamaah laki-laki dirujuk karena observasi nihir (keluhan kesehatan ringan).
Kasus keracunan makanan juga dilaporkan. Sebanyak lima jamaah asal Kota Bima mengalami diare setelah sarapan.
Tim kesehatan menduga penyebabnya adalah makanan yang dibawa dari penginapan di Hotel Arum Jaya, atau nasi kotak yang dibawa sendiri oleh jamaah.
“Kondisi pencernaan jamaah lansia sangat sensitif, kami evaluasi khusus bagi jamaah asal Pulau Sumbawa seperti Bima dan Dompu agar lebih diperhatikan soal makanan,” ungkap dr. Arul.
Sementara itu, seorang jamaah Kloter 8 bernama Muhammad Nasir (71 tahun) ditunda keberangkatannya karena mengalami anemia berat dengan kadar hemoglobin (Hb) 6,9. Ia akan diberangkatkan dalam penerbangan selanjutnya setelah kondisinya membaik.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait