LOMBOK, iNewsLombok.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa Comment Center di Kantor Gubernur bukan sekadar ruang konferensi pers, melainkan pusat data strategis untuk memandu pembangunan NTB hingga 2030. Fasilitas ini akan menjadi dashboard integratif yang menghimpun data dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mewujudkan visi "Kepulauan Makmur Mendunia".
“Comment Center adalah tulang punggung NTB berbasis data. Ini akan memastikan visi-misi kami tersampaikan secara transparan dan terukur,” tegas Iqbal saat meninjau ruangan tersebut, Senin (3/2/2025).
Integrasi Data 40 OPD dan Koneksi Nasional
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) NTB, Najamudin, menjelaskan bahwa Comment Center telah beroperasi selama dua tahun sebagai pusat kolaborasi data. Sebanyak 40 OPD diwajibkan memperbarui data secara real-time melalui operator khusus.
Data mencakup statistik, grafik, informasi geospasial, hingga kondisi infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang terhubung dengan sistem pusat seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Kementerian Pariwisata.
“Setiap OPD bertindak sebagai produsen data. Mulai dari data stunting yang di-update Dinas Kesehatan hingga capaian 10 program unggulan Gubernur, semua terpusat di sini,” ujar Najamudin.
Fokus pada 10 Program Unggulan dan 106 Kegiatan Strategis
Comment Center dirancang untuk memetakan progres 7 misi pembangunan NTB, termasuk 106 kegiatan strategis. Data stunting, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi dipantau secara detail melalui visualisasi grafis dan peta digital.
Gubernur Iqbal menyebut integrasi ini krusial untuk memastikan kebijakan berbasis fakta lapangan.
“Hasil kajian eksternal telah kami cocokkan dengan data di Comment Center. Konsistensi ini memastikan NTB tidak salah arah,” tambah Iqbal.
Dukungan Teknologi dan Masa Depan Digital NTB
Transformasi Comment Center menjadi bagian dari strategi digitalisasi NTB. Fasilitas ini tidak hanya menyajikan data historis, tetapi juga memproyeksikan tren lima tahun ke depan.
Dengan sistem ini, pemerintah daerah bisa mengoptimalkan anggaran, memantau dampak program, dan merespons cepat masalah seperti ketimpangan infrastruktur atau isu kesehatan.
“Kami ingin pembangunan NTB tidak lagi trial and error. Data adalah kompasnya,” tegas Gubernur.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
