LOMBOK, iNewsLombok.id - Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) menyebut keunggulannya di 8 kabupaten dan kota dari C hasil yang sudah dikumpulkan Badan Saksi Iqbal-Dinda yang sudah masuk sampai 99,5 persen.
"Kami berhasil mengumpulkan data-data ditingkat TPS, ada dua hal yang kami kerjasamakan dengan pusdeHam. Kami mendapatkan perolehan untuk Real countnya Iqbal-Dinda 41,23 persen dengan konversi suara 1.156.159, Zul-Uhel 31,38 persen 879.810 suara dan Rohmi-Firin didata kami 27,39 persen dengan 768.163 suara itu dari proses masuk 99,54 persen C hasil,"ungkap Ketua Badan Saksi Iqbal-Dinda, Suhardi Soud, Jumat (29/11/2024).
Sedangkan untuk Quick Qount pemenangnya Iqbal-Dinda dengan 41,19 persen, Zul-Uhel 31,08 persen, Rohmi-Firin 27,37 persen.
"Kami kerjakan sejak hari H penghitungan suara. Sempel cukup tinggi 2101. Seluruh desa diambil 1 sampai dua TPS setiap desa,"ungkap mantan Ketua KPU NTB ini.
Suhardi menyebut 8 kabupaten dan kota yang dimaksud yakni Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Dompu, Kota Bima dan bima, Menang tipis di KLU.
"Sumbawa Iqbal-Dinda dapat 22 persen dan Sumbawa Barat 19 persen, Zul-Uhel di sana menang, hasilnya realistis menurut kami,"terangnya.
Suhardi juga menegaskan bahwa kemenangan yang besar diraih di 8 kabupaten itu berdasarkan hasil real qount.
" Kemenangan pertama di Dompu 50,5 persen, kedua 49,1 persen di lombok tengah, 48,6 persen di Kota Bima, 47,5 persen di Lobar, 40,4 persen di Bima, 38,5 persen Lotim, 35,3 persen KLU. Kami memenangkan di lombok timur 38,60 persen selisih 37,5 persen dengan calon yang basisnya disana,"ungkapnya.
Ketua T
Tim Media Iqbal-Dinda, Mas Febri menyebut sebelum penetapan oleh KPU akan segera membuat Tim Transisi.
"Kita segera membentuk tim transisi setelah adanya penetapan oleh KPU,"ungkapnya.
Juru Bicara Iqbal-Dinda, Adhar Hakim juga kembali menegaskan bahwa suara partai dengan hasil pilkada tidak linier karena disebabkan beberapa hal yakni partisipasi pemilih.
"Coba kembali dicek ke KPU seperti apa partisipasi pemilih, kemudian antara pileg dan pilpres jauh berbeda partisipasinya begitu juga pilgub,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait