LOMBOK, iNewsLombok.id - Pengamat Politik sekaligus Dosen Ilmu Politik dari Universitas 45 Mataram Doktor Alfisahrin menyebut bahwa membaca hasil survei 43,5 persen ketidakinginan masyarakat dipimpin incumbent Zulkieflimansyah di Lembaga Survei Indonesia oktober 2024 menandakan ada dosa besar politik yang telah dilakukan tetapi perlu kecermatan dan sikap kritis.
"Bacaan saya kalau 43,5 % masyarakat NTB tidak ingin kan Zulkieflimansyah menjadi gubernur lagi berarti ada ' dosa politik besar' yang dilakukan sehingga memicu reaksi, sentimen, dan tanggapan negatif publik,"tegasnya, Jumat (15/11/2024).
Alfi menyebut bahwa survei merupakan produk ilmiah sehingga memiliki legitimasi akademis. Merujuk hasil survei LSI bahwa 43,5% masyarakat NTB tidak inginkan Zulkieflimansyah menjadi gubernur cukup mengagetkan sekaligus mengejutkan karena di lembaga survei lain sebelumnya popularitas dan elektabilitasnya Zulkieflimansyah cukup stabil dan kompetitif.
Lembaga survei harus hati-hati merealis temuan hasil survei karena publik sudah cerdas membaca arah, preferensi dan afiliasi lembaga survei.
"Masalahnya di negara kita jarang ada lembaga survei yang independen rata-rata hasil pesanan paslon yang bertarung kalau ini terjadi sangat menyesatkan publik dan kredibilitas lembaga survei dipertanyakan,"terangnya
Oleh karena itu, perlu juga lembaga survei terbuka menyampaikan metode, sebaran populasi dan sampel serta konstruksi pertanyaan yang diajukan jangan sampai diset hanya untuk menggiring opini publik untuk mendiskreditkan paslon tertentu.
Jika hasil survei ini valid dan kredible bang jul masih punya waktu untuk memanfaatkan 21,4 % potensi dukungan masyarakat NTB yang menginginkan dia kembali menjadi gubernur dengan memaksimalkan kerja-kerja politiknya di lapangan. Aktif turun menemui masyarakat, manfaatkan jaringan tim untuk konsolidasi, optimalkan peran partai politik, relawan dan instrumen politik lain seperti media massa serta media sosial untuk branding diri.
Apalagi sebagai petahana basis dukungan sudah solid, terpetakan dan terkonsolidasi. Hasil survey ini memang pahit tetapi kontestasi politik tentu dinamis sehingga input informasi seperti hasil survei ini harus menjadi referensi untuk memperbaiki citra dan popularitas untuk meraih kembali kepercayaan publik NTB.
Survei ini juga sifatnya hanya memotret opini sementara publik sehingga sangat berguna bagi bang Jul untuk melakukan re-mapping atau pemetaan ulang model, strategi, konten dan pendekatan kampanye maupun strategi komunikasi politiknya.
"Saya kira hasil survei ini tidak akan menjadi ukuran dan parameter bagi paslon Zul-Uhel untuk berhenti mengkreasi dan inovatif mengembangkan strategi politiknya mengejar popularitas dan elektabilitas dari dua pasangan calon lain. Dinamika dan perang hasil survey dari penyedia jasa survey seperti poltraking, LSI, dan lainya yang mengunggulkan paslon tertentu di NTB,"ungkapnya.
Menyiratkan adanya pertarungan sengit, ketat, dan riil di lapangan antara Rohmi-Firin,Zul-Uhel dan Ikbal Dinda.
Hasil survey dari LSI ini yang tidak absolut mencerminkan representasi dari keseluruhan masyakat NTB. Sehingga di sisa waktu masih ada kesempatan bagi paslon nomor 2 untuk menggejot ketertinggalan dari dua paslon lain yang diunggulkan oleh lembaga survei.
Garap potensi dukungan yang sudah ada dan swing voters yang belum tentukan pilihan. Kalau di gabung kedua potensi dukungan tersebut, maka, margin ketertinggalan bang Jul dengan paslon lain tidak terpaut terlalu jauh jaraknya.
"Ke depan saya mendorong negara juga ikut hadir menguatkan praksis demokrasi di daeah dengan membiayai survey independen supaya tidak ada lagi survey pesanan dan hasil survey yang tidak objektif dan fair tidak base on data,"terangnya.
Mengetahui metode yang digunakan Lembaga survei Indonesia dilakukan survei dari 14-20 Oktober, dengan jumlah responden 1540 responden. Dengan metode stratified random sampling dengan kesalahan 2,9 persen sangat bagus.
"Ya kalau sudah dijelaskan begini bagus tapi kan otomatis publik tidak lagsung percaya. Makanya saya bilang bang Zul harus terima hasil survei ini jika memang kredibel,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait