MATARAM, iNewsLombok.id - Direktur Lombok Global Institute (Logis) dalam investigasinya menemukan ada praktik mafia Solar diduga terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). BBM bersubsidi dengan kuota terbatas itu diduga didistribusi dan dijual ke pasar dengan harga industri. Namun hal itu dibantah pihak GM ASDP Kayangan Ahmad Faizal bahwa tangki yang di maksud bukan untuk melakukan penimbunan karena sudah tiga tahun kosong.
GM ASDP Kayangan menyebut bahwa tiga tangki yang dimiliki Pertamina sudah lama kosong karena izin belum keluar.
"Itu tangki kosong sudah tiga tahun. Jadi apa yang dituduhkan itu tidak benar tidak ada penimbunan. Memang ada mobil SPBU warna merah putih yang masuk tapi disalurkan ke pipa untuk di isi ke kapal. Jadi bukan diisi ke tangki karena semua kosong," bantahnya.
Sebelumnya Lombok Global Institute (Logis), menemukan praktik mafia Solar ini diduga kuat melibatkan oknum pejabat OPD Provinsi NTB, oknum pengusaha SPBU, dan juga oknum pejabat di ASDP Kayangan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait