Pemkab Sumbawa Pastikan Triple Agenda Gubernur NTB Masuk RPJMD
SUMBAWA, iNewsLombok.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menegaskan komitmennya untuk mengawal dan merealisasikan Triple Agenda Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Indah Damayanti Putri. Tiga agenda strategis tersebut meliputi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, serta pengembangan pariwisata berkelas dunia.
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksandi) Kabupaten Sumbawa, Wahyu Indrajaya, menjelaskan bahwa seluruh agenda prioritas Pemerintah Provinsi NTB telah diintegrasikan secara menyeluruh ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa.
“Terkait Triple Agenda provinsi, itu sudah diinjeksikan dan dimasukkan ke dalam RPJMD Kabupaten Sumbawa. Sudah diplot dalam 17 tujuan RPJMD dengan 33 sasaran dan 143 program perangkat daerah yang kemudian dirumuskan menjadi 45 program prioritas daerah,” ujarnya saat ditemui pada Senin (22/12/2025).
Menurut Wahyu, posisi strategis Sumbawa membuat daerah ini memiliki kepentingan langsung terhadap keberhasilan Triple Agenda NTB, sehingga sinkronisasi kebijakan menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Kami berkepentingan dalam Triple Agenda ini sehingga harus inline dengan pemerintah provinsi,” ucapnya.
Ketahanan Pangan Jadi Fokus Utama Pada sektor ketahanan pangan, Pemkab Sumbawa terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian dengan menjaga lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) seluas sekitar 110 ribu hektare, di mana 55 ribu hektare di antaranya merupakan sawah irigasi teknis.
Kabupaten Sumbawa juga didukung infrastruktur sumber daya air yang kuat, mulai dari dua bendungan kewenangan pemerintah pusat, delapan bendungan kewenangan provinsi, hingga 72 jaringan irigasi kewenangan kabupaten yang diperkuat ratusan irigasi desa.
Kondisi ini memungkinkan peningkatan indeks pertanaman dari dua kali menjadi tiga kali tanam dan panen dalam setahun.
“Dari sisi ketahanan pangan kami sangat suport. Pak Bupati terus menggenjot Dinas Pertanian untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian lewat lahan yang semakin produktif, sehingga masa tanam dan panen sekarang bisa menjadi tiga kali dalam setahun,” jelasnya.
Selain pertanian, sektor kelautan, perikanan, dan peternakan menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Sumbawa dikenal sebagai salah satu produsen udang vaname serta sentra peternakan terbesar di Provinsi NTB, yang berkontribusi signifikan terhadap suplai pangan regional.
Rumah Meski memiliki potensi besar, Wahyu mengakui bahwa biaya logistik masih menjadi tantangan utama bagi petani dan nelayan di Sumbawa. Infrastruktur jalan dan pelabuhan yang belum optimal menyebabkan distribusi hasil produksi menjadi mahal dan kurang efisien.
“Problem kami di Sumbawa ini adalah logistik. Kami berharap provinsi membenahi dan mendorong agar pengiriman dari Kabupaten Sumbawa lebih efisien dan tidak membebani petani dan nelayan,” tuturnya.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Sumbawa telah berulang kali mengusulkan pembangunan dan revitalisasi pelabuhan, serta percepatan pembangunan jalan dan jembatan penghubung untuk memperlancar arus barang dan menekan ongkos distribusi.
Optimal Di sektor pariwisata, Sumbawa memiliki daya tarik unggulan berupa wisata hiu paus di Labuhan Jambu, Teluk Saleh. Kawasan ini tercatat memiliki populasi sekitar 100 ekor hiu paus, dengan 23 ekor di antaranya telah dipasangi chip guna memantau pola pergerakan dan menjaga kelestarian ekosistem.
Namun demikian, manfaat ekonomi dari wisata premium tersebut dinilai belum sepenuhnya dirasakan masyarakat lokal.
“Kapal-kapal wisata yang datang sering hanya singgah di tengah laut lalu pergi. Masyarakat tidak banyak mendapatkan manfaat ekonomi, padahal mereka yang menjaga dan memberi makan hiu paus,” katanya.
Karena itu, Pemkab Sumbawa mendorong lahirnya regulasi pariwisata berbasis masyarakat, termasuk penguatan peran pelaku UMKM lokal, pemandu wisata, serta pengelolaan jasa wisata agar lebih berpihak kepada warga sekitar.
Target Turunkan Kemiskinan 1 Persen per Tahun Untuk agenda pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemkab Sumbawa telah membentuk tim khusus lintas sektor dan menetapkan target penurunan angka kemiskinan sebesar 1 persen setiap tahun.
Program tersebut disinergikan dengan bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan akses pendidikan dan kesehatan.
“Kabupaten Sumbawa memiliki kepentingan besar dalam pengentasan kemiskinan dan kami siap mendukung target tersebut,” pungkas Wahyu.
Editor : Purnawarman