Golkar Mataram Aklamasi: Rino Rinaldi Fokus Konsolidasi, Belum Mau Maju Pilwalkot 2030

LOMBOK, iNewsLombok.id – Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Mataram resmi menetapkan Rino Rinaldi sebagai Ketua periode 2025–2030 melalui keputusan aklamasi, Sabtu (19/10). Proses pemilihan berlangsung kondusif, meski terdapat dinamika menjelang pelaksanaan. H. Edy Sopyan, yang sebelumnya juga mendaftar sebagai calon ketua, tidak hadir dalam forum Musda.
Rino berhasil memperoleh dukungan penuh dari 11 pemilik suara, yang terdiri dari enam Pengurus Kecamatan (PK), DPD II Golkar Mataram, dewan penasihat, dewan pertimbangan, organisasi sayap, serta organisasi yang didirikan dan mendirikan Golkar.
“Terima kasih atas kepercayaan para kader kepada saya. No one left behind. Tidak ada yang akan ditinggal,” tegas Rino dalam pidato pasca-penetapan.
Sebagai ketua formatur, Rino memberi sinyal akan melakukan penyegaran struktur kepengurusan dengan memberi ruang lebih besar kepada kader muda.
“Target 60 persen pengurus dari anak muda. Tapi kader senior juga tetap kami akomodir,” ujarnya.
Langkah tersebut dianggap sebagai strategi untuk memperkuat basis suara di kalangan generasi muda pada Pemilu mendatang. Meski demikian, Rino menegaskan dirinya belum fokus pada wacana pencalonan Wali Kota.
“Saya fokus untuk membesarkan partai. Merekatkan yang sudah rekat. Mensolidkan yang sudah solid, bukan tidak bisa (Maju Walikota),” tegas Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Mataram itu.
Ketua DPD I Golkar NTB, Mohan Roliskana, memberikan pesan tegas agar Rino segera bekerja untuk mengembalikan kejayaan Golkar di Kota Mataram.
“Ketua terpilih ini harus mengembalikan jumlah kursi parlemen,” katanya.
Sebagai catatan, kursi Golkar di DPRD Kota Mataram sempat turun dari 9 kursi menjadi 7 kursi pada Pileg 2024. Penurunan ini menjadi evaluasi besar yang kini menjadi tanggung jawab pengurus baru.
Mohan mengapresiasi proses Musda yang berjalan secara aklamasi tanpa pertarungan terbuka.
“Inilah Golkar. Musda bisa selesai melalui proses kompromi dan bisa diterima semua pihak,” ujarnya.
Ia juga menepis isu intervensi dari DPD I atau DPP Golkar, menegaskan semua proses sudah sesuai mekanisme partai.
Di sisi lain, H. Edy Sopyan menyatakan kekecewaannya atas dianulirnya dukungan dari enam PK dan DPD II. Dalam status WhatsApp pribadinya, ia menuliskan:
“Selamat tinggal Musda abal-abal. Flight to Euro.”
Saat dikonfirmasi, ia mengatakan, “Pineng tiang lihat Musda ini” (Pusing saya melihat Musda ini).
Edy juga mengirim bukti dukungan berupa surat bertanda tangan dari pengurus kecamatan dan DPD II periode sebelumnya. Ia menduga adanya perubahan dukungan akibat campur tangan pihak luar.
“Kalau DPP atau DPD I yang menentukan, buat apa ada pemilik suara,” cetusnya.
Sekretaris DPD I Golkar NTB, Firadz Pariska, menjelaskan bahwa hanya satu calon yang lolos verifikasi dukungan minimal.
“Yang lolos verifikasi cuma satu, yaitu Rino Rinaldi. Karena ada satu calon yang memenuhi syarat, maka otomatis dilakukan aklamasi,” ujarnya.
Firadz menilai keputusan aklamasi menunjukkan kedewasaan politik kader Golkar Kota Mataram.
Rino diperkirakan akan membentuk tim pemenangan khusus untuk Pilkada 2029.
DPD II Golkar Mataram akan menyusun roadmap konsolidasi hingga tingkat RT/RW.
Golkar Mataram direncanakan membuka rekrutmen kader muda dari kalangan milenial dan Gen Z.
Editor : Purnawarman