Lombok-Labuan Bajo Terkoneksi Udara, NTB Siap Jadi Hub Indonesia Timur

Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB juga telah menjalin kerja sama dengan Provinsi NTT dan Bali guna membangun ekosistem konektivitas antardaerah, mencakup sektor logistik, ekonomi, dan pariwisata.
“Bandara yang ada saat ini di Bali sudah terlalu penuh,— sehingga ada sebagian beban yang mungkin bisa kita bawa ke NTB, untuk menghubungkan Indonesia bagian timur,— bukan saja dengan internasional dan regional,” ucapnya.
Tingginya tingkat keterisian penumpang (load factor) yang mencapai 90 persen pada rute ini menunjukkan antusiasme pasar yang besar. Hal ini semakin menguatkan visi NTB untuk menjadi pusat konektivitas utama (hub) bagi Indonesia bagian timur.
“BIZAM dapat menjadi feeder utama dari berbagai destinasi timur, menghubungkan tidak hanya antarprovinsi tapi juga membuka koneksi ke Malaysia, Singapura, Bangkok, hingga Jepang dan Korea,” tambah Gubernur Iqbal.
Gubernur NTB menutup sambutannya dengan menyampaikan harapan besar kepada Lion Group agar segera membuka rute internasional dari Lombok ke Bangkok. Ia meyakini, koneksi tersebut akan menjadi pintu masuk penting bagi wisatawan mancanegara.
Sementara itu, dengan semakin berkembangnya infrastruktur dan kualitas destinasi wisata di Pulau Lombok dan Sumbawa, NTB diyakini mampu secara organik tumbuh menjadi ‘Hub of The East’ yang tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga pergerakan logistik dan ekonomi.
Wings Air merencanakan frekuensi terbang 4 kali seminggu untuk rute ini, dengan target peningkatan menjadi harian jika permintaan terus naik.
Pemprov NTB akan menyediakan insentif landing fee untuk maskapai baru yang membuka rute dari dan ke Lombok.
Data Dinas Pariwisata NTB menyebutkan, setelah pandemi, jumlah wisatawan domestik ke Lombok naik 38% pada semester pertama 2025 dibanding tahun sebelumnya.
Editor : Purnawarman