get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemilik Akun Abiman Abiman Penghina Gubernur Iqbal Ditangkap, DPRD NTB Serukan Etika Demokrasi

Sekolah di Ampenan Terendam, DPRD NTB Turun Tangan

Senin, 07 Juli 2025 | 23:24 WIB
header img
Sekolah di Ampenan Terendam, DPRD NTB Turun Tangan. ist

LOMBOK, iNewsLombok.id - Anggota Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Rahim, melakukan kunjungan langsung ke TK Aisyiyah 7 dan SD Aisyiyah 2 Mataram yang terdampak banjir di Lingkungan Banjar, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, pada Senin (7/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Abdul Rahim menyampaikan keprihatinannya karena belum adanya perhatian serius dari Pemerintah Provinsi NTB maupun Pemerintah Kota Mataram terhadap kondisi dua sekolah satu atap itu.

Banjir merendam hampir seluruh fasilitas sekolah, mulai dari ruang kelas, musholla, hingga halaman sekolah.

“Kenapa saya datang kemari? Ini karena sekolah ini luput dari perhatian pemda. Makanya, saya datang untuk melihat sejauh mana genangan banjir yang membuat sekolah ini terendam hingga kini,” ujar Abdul Rahim.

Drainase Buruk, Sumur Resapan Tak Berfungsi

Abdul Rahim menilai persoalan utama yang menyebabkan sekolah terendam adalah minimnya infrastruktur drainase di sekitar sekolah. Selain itu, sumur resapan yang sudah ada pun tidak berfungsi optimal karena tidak pernah dinormalisasi.

“Saya akan perjuangkan sumur resapan bisa normal kembali. Tadi saya sudah minta pada ibu guru agar segera membuat usulan program ke saya untuk saya anggarkan di APBD 2026,” tegas Rahim.

Dia juga mendesak Dinas Pekerjaan Umum NTB agar segera turun tangan untuk memperbaiki saluran irigasi utama yang berada di depan sekolah tersebut.

“Minimal harus ada pengerukan secara rutin. Ini saya lihat, saluran irigasi utama malah dangkal akibat banyak sampah yang menggenang,” imbuhnya.

Fokus APBD 2026: Perbaikan Infrastruktur Sekolah

Langkah konkret akan diambil Abdul Rahim melalui pengajuan program revitalisasi lingkungan sekolah di dalam APBD 2026. Ia mengajak pihak sekolah untuk segera mengajukan proposal perbaikan infrastruktur.

Sebagai tambahan, kejadian banjir ini bukan yang pertama kali terjadi di kawasan tersebut. Sejumlah sekolah di Kota Mataram, khususnya di wilayah pesisir seperti Ampenan, memang rentan banjir akibat minimnya sistem pengendalian air, serta tumpukan sampah yang menghambat aliran drainase.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut