Mobil Ambulans dan Pikap PMI Terobos Banjir, Salurkan Bantuan ke Titik Sulit di Mataram

"Jadi, karena ratusan KK belum ada dapat bantuan apapun, maka saya dan relawan PMI turun membagikan bantuan ke Kekalik," jelas Lalu Dody.
Banjir yang merendam Kekalik kali ini disebut warga sebagai yang terparah. Ketinggian air bahkan mencapai 50 cm dan memasuki rumah warga.
"Banjir Kekalik ini terparah. Tumben ada air banjir yang begitu kencang masuk ke rumah. Terima kasih PMI atas bantuan yang pertama diperoleh warga Kekalik Jaya Timur," kata Iskandar, perwakilan pemuda setempat.
Menanggapi keluhan warga terkait gatal-gatal, kedinginan, dan permintaan layanan medis darurat di pengungsian, Lalu Dody menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pengurus PMI NTB dan rumah sakit terdekat.
"Tadi, banyak warga mengeluhkan gatal-gatal, dan kedinginan. Ini karena rumahnya tergenang. Secepatnya, kami akan menyikapi keluhan dan keinginan warga terdampak banjir dengan para pihak terkait," jelasnya.
Lalu Dody menegaskan bahwa PMI akan tetap siaga dalam beberapa hari ke depan, menyesuaikan kondisi lapangan dan cuaca. PMI NTB juga bersiap melakukan pembersihan rumah dan sumur warga pascabanjir agar lingkungan kembali layak dan aman dihuni.
"Yang pasti, relawan PMI NTB juga akan siap membersihkan rumah warga dari sisa banjir hingga nanti pascabanjir juga kami biasanya akan siap melakukan pembersihan sumur warga," tegasnya.
BMKG Wilayah IV Mataram sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga pekan depan di NTB. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di daerah-daerah dengan saluran drainase terbatas seperti Kekalik, Sayang-Sayang, dan Pagutan.
Pemerintah Kota Mataram juga telah meminta dukungan tambahan dari BPBD dan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan logistik dan layanan kesehatan keliling di titik-titik rawan.
Editor : Purnawarman