Mi6 Nobatkan Tokoh Demokrasi NTB: Siapa Saja Mereka?

Didu menambahkan, “Dari keduanya, kita semua belajar keteladanan kepemimpinan. Zul-Rohmi mengajarkan pentingnya pemimpin peka terhadap ketimpangan sosial dan tidak tinggal diam terhadap ketidakadilan.”
Sementara itu, politisi senior H. Rachmat Hidayat dianggap sebagai simbol konsistensi dan ketahanan politik NTB. Dengan sembilan periode menjadi wakil rakyat, ia dikenal sebagai tokoh yang adaptif, toleran, dan menjunjung tinggi kebhinekaan.
“Politisi seperti Om Rachmat yang mampu melewati berbagai era dan generasi hanya membuktikan satu hal. Bahwa ia mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, isu, serta kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” kata Hendra Kusumah, Dewan Pendiri Mi6.
Hendra juga menilai Rachmat Hidayat sebagai politisi yang merawat pluralisme dan keberagaman di tengah godaan politik identitas. “Rachmat Hidayat hadir bukan hanya sebagai wakil rakyat. Tetapi juga sebagai penjahit keberagaman yang terus memastikan Bumi Gora tetap utuh dalam harmoni perbedaan,” ujarnya.
Nama M. Fihiruddin turut mencuri perhatian Komite Penghargaan karena dianggap mewakili semangat generasi baru yang berani, kritis, dan siap menghadapi risiko demi perubahan.
“Fihir adalah aktivis yang menolak tunduk pada ketidakadilan, bahkan saat ancaman datang. Dia menjadi pengingat bahwa keberanian tidak mengenal usia, dan kebebasan berpikir adalah hak yang layak diperjuangkan,” kata Didu.
Dalam rekam jejaknya, Fihiruddin sempat mendekam di penjara karena perjuangannya menentang ketidakadilan, sebuah bukti bahwa keberaniannya bukan sekadar wacana. “Diam terhadap ketidakadilan adalah bentuk persetujuan, dan keberanian kadang harus dibayar mahal,” tambah Didu.
Penganugerahan “Mi6 Award for Democracy and Humanity” dijadwalkan berlangsung bertepatan dengan peringatan hari jadi Mi6 ke-13. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghargaan, tetapi juga simbol penegasan bahwa perjuangan membela demokrasi dan kemanusiaan adalah hal yang bermakna dan tak pernah sia-sia.
“Penghargaan ini tentu bukan semata bentuk apresiasi. Tapi penegasan bahwa perjuangan untuk demokrasi dan kemanusiaan tidak pernah sia-sia,” tutup Didu.
Mi6 telah mengadakan ajang penghargaan serupa dalam skala kecil di tahun-tahun sebelumnya, namun tahun ini menjadi yang pertama dengan skala regional NTB.
Salah satu indikator seleksi Komite adalah rekam jejak keberpihakan tokoh terhadap kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
Agenda ini juga dijadikan ajang mempertemukan lintas generasi tokoh NTB untuk memperkuat dialog kebangsaan.
Editor : Purnawarman