KON Ingatkan Ojol Tak Terprovokasi Aksi 20 Mei, Ini Alasannya

Menurut pengamatan KON, tak sedikit agenda unjuk rasa sebelumnya yang berujung pada konflik horizontal antarojol sendiri, termasuk pemaksaan berhenti order (offbid), intimidasi di lapangan, hingga potensi rusaknya fasilitas umum.
Sebagai alternatif, Koalisi Ojol Nasional menekankan pentingnya jalur komunikasi dan dialog formal dengan perusahaan dan pemerintah ketimbang aksi jalanan yang cenderung destruktif.
"Kami berharap kawan-kawan ojol menolak ajakan unjuk rasa dari mereka. Kami tegaskan, jangan ada politisasi ojol!" seru Andi.
Ia juga memastikan bahwa KON selalu terbuka untuk menjembatani komunikasi antara mitra ojol dengan para pemangku kebijakan secara rasional dan konstitusional, dengan mengedepankan aspirasi nyata, bukan agenda tersembunyi.
Pihak keamanan di DKI Jakarta telah mengantisipasi potensi gangguan dari aksi tersebut dengan menyiagakan personel pengamanan tambahan di sekitar Gedung DPR dan Kemenhub.
Di sisi lain, sejumlah komunitas ojol menyatakan tidak akan ikut aksi, dan menyuarakan agar fokus tetap pada pekerjaan harian untuk menafkahi keluarga.
Beberapa asosiasi lokal ojol bahkan mengeluarkan pernyataan terbuka bahwa aksi 20 Mei bukan representasi resmi aspirasi komunitas driver di lapangan, melainkan diduga digerakkan oleh kelompok luar dengan kepentingan terselubung.
Editor : Purnawarman