10 Tempat Camping Terbaik di Lombok:Dari Lereng Rinjani hingga Sungai Tersembunyi yang Instagramable

LOMBOK, iNewsLombok.id - Lombok, pulau eksotis di Nusa Tenggara Barat, kini tak hanya dikenal lewat pantai-pantai dan Gili-nya. Tempat camping di Lombok justru menjadi tren baru bagi wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin menikmati alam secara lebih intim dan sederhana.

Bermodalkan pemandangan gunung, hutan, sungai, dan air terjun yang memukau, sejumlah titik di Lombok kini menjelma jadi destinasi favorit bagi para camper, pencinta alam, hingga fotografer alam.

1. Joben Evergreen, Lombok Timur

Terletak di kaki Gunung Rinjani, Joben Evergreen menawarkan suasana camping dengan hawa sejuk pegunungan. Kawasan ini cocok untuk keluarga dan pemula.

"Joben memberikan pengalaman alami tanpa harus terlalu jauh dari akses jalan raya," ujar Doktor Muhammad Fikri, Dosen  Universitas Islam Negeri Mataram dan Praktisi Pariwisata NTB.

2. Lebah Sempage, Lombok Tengah

Tempat ini unik karena dikelilingi tiga elemen: gunung, sungai, dan air terjun. Lebah Sempage masih tergolong baru dan belum banyak dijamah.

Menurut data Dinas Pariwisata NTB tahun 2024, Lebah Sempage masuk dalam lima destinasi ekowisata yang diprioritaskan untuk dikembangkan.

3. Sembalun Lawang, Lombok Timur

Salah satu spot camping paling ikonik di NTB. Dari sini, Anda bisa menyaksikan sunrise spektakuler di kaki Rinjani. Banyak penyedia jasa glamping juga tersedia di area ini.

4. Bukit Anak Dara

Masih di kawasan Sembalun, Bukit Anak Dara menawarkan pemandangan spektakuler 360 derajat dari atas ketinggian. Cocok untuk pendaki pemula yang ingin sensasi camping dengan sunrise magis.

5. Taman Wisata Alam Kerandangan

Berlokasi di Senggigi, lokasi ini sangat cocok untuk camping keluarga dengan fasilitas lengkap. Akses mudah, ada toilet dan area api unggun.

6. Camping Ground Otak Kokok Joben

Terletak di Lombok Timur, lokasi ini cocok untuk camping di dekat air terjun. Aksesnya juga dekat dengan pos pendakian Rinjani via Tetebatu.

7. Pantai Pink Camping Spot

Berbeda dari lainnya, lokasi ini menyajikan kombinasi laut dan bukit. Anda bisa camping langsung di atas pasir lembut Pantai Pink, Lombok Timur.

"Pantai Pink menjadi primadona baru untuk camping karena sunrise-nya sangat Instagramable," jelas Halwi, Praktisi Pariwisata.

8. Bukit Tunak, Lombok Tengah

Bagian dari kawasan Taman Wisata Alam Tunak. Spot camping di tepi tebing ini memberikan sensasi laut biru yang tak terbendung.

9. Hutan Lindung Sesaot

Terletak di Lombok Barat, hutan ini dikelola BKSDA NTB dan cocok untuk camping keluarga. Ada sungai kecil yang jernih dan rindangnya pepohonan pinus.

Menurut jurnal "Potensi Ekowisata NTB" oleh Bappeda NTB (2023), kawasan Sesaot memiliki biodiversitas flora-fauna tinggi yang menunjang ekowisata berkelanjutan.

10. Danau Segara Anak (Via Senaru)

Bagi petualang sejati, camping di tepi Danau Segara Anak adalah puncak pengalaman. Walau membutuhkan pendakian panjang, pemandangan danau biru di bawah kawah Rinjani sungguh tak tergantikan.

Kenapa Camping di Lombok Makin Diminati?

Tren wisata berbasis alam meningkat pascapandemi. Camping dianggap sebagai solusi murah dan sehat untuk melepas penat dari rutinitas kota.

Menurut laporan resmi BPS NTB 2024, wisatawan lokal mendominasi kunjungan ke tempat camping di Lombok, dengan kenaikan 27 persen dibanding tahun sebelumnya.

Muhammad  Firki menambahkan, "Kombinasi infrastruktur dan alam membuat Lombok punya potensi luar biasa di sektor wisata berbasis pengalaman,"

Tips Camping Nyaman di Lombok

- Cek prakiraan cuaca sebelum berangkat.

- Gunakan perlengkapan tahan air.

- Pilih lokasi legal dan perhatikan aspek keamanan.

- Bawa kembali sampah, jaga kelestarian alam.

Tempat camping di Lombok menawarkan variasi pengalaman luar ruang yang lengkap: dari gunung tinggi, hutan tropis, hingga pantai eksotis. Dengan perkembangan infrastruktur dan dukungan masyarakat lokal, potensi wisata camping di Lombok makin menjanjikan.

Bagi Anda yang mencari pengalaman berbeda, camping di Lombok adalah jawaban untuk menjelajah, merenung, dan terkoneksi dengan alam.

Editor : Purnawarman