Ketua DPW Gelora NTB: Fahri Hamzah Punya Kompetensi Jadi Komisaris BTN

LOMBOK, iNewsLombok.id - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Pahrurrozi, memberikan tanggapan positif terkait penunjukan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Menurut Pahrurrozi, posisi komisaris tidak selalu memerlukan keahlian teknis khusus.
"Kalau komisaris kan tidak memerlukan kecakapan teknis. Bang FH (Fahri Hamzah) juga orang ekonomi, juga ngurusin perumahan. Jadi komplit," ungkap Pahrurrozi, yang juga merupakan salah satu tim sukses Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Iqbal-Dinda, Jumat (28/3/2025).
Fahri Hamzah, yang lahir di Sumbawa, NTB, pada 10 November 1971, merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Karier politiknya dimulai sebagai Staf Ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999-2002, kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pada 2024, Fahri ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Pengangkatan Fahri sebagai Komisaris BTN ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Menara BTN, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Penunjukan politisi sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukanlah hal baru di Indonesia. Syarat menjadi komisaris BUMN diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-3/MBU/03/2023, yang antara lain menyebutkan bahwa calon komisaris harus memiliki keahlian, integritas, dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebelumnya, RUPST BTN juga mengangkat Suryo Utomo, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, sebagai Komisaris Utama BTN.
Selain itu, Dwi Ary Purnomo ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama, dan Pietra Machreza Paloh, keponakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, diangkat sebagai Komisaris Independen
Editor : Purnawarman