Aksi Desa Bebas Sampah di Lombok Utara: Upaya Nyata Wujudkan Indonesia Bersih dan Atasi Krisis Iklim

LOMBOK, iNewsLombok.id – Indonesia menghasilkan 56,63 juta ton sampah per tahun, memberikan dampak buruk bagi lingkungan, mulai dari pencemaran air tanah hingga emisi gas rumah kaca. Sebagai garda terdepan, desa memiliki peran penting dalam mengelola sampah untuk mencapai Indonesia bebas sampah dan mengatasi krisis iklim.
Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati, menegaskan bahwa desa yang bersih akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.
"Kalau desanya bersih, pasti rumah-rumahnya bersih. Jika dilakukan secara nasional, maka kita bisa mewujudkan Indonesia bersih sampah," ujar Vivien saat menggelar aksi Desa Bebas Sampah di Desa Malaka, Lombok Utara, Sabtu (15/2/2025).
Aksi ini menjadi peringatan akan dampak buruk sampah yang tidak terkelola, seperti tragedi longsoran sampah di TPA Leuwi Gajah, Jawa Barat, yang menewaskan 155 orang pada 21 Februari 2005.
Kementerian Lingkungan Hidup mencatat bahwa mayoritas sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga, pertanian, dan peternakan di desa. Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus dimulai dari desa untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dalam aksi ini, Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) serta pemerintah daerah. Berbagai program didorong, seperti pengukuhan kader sampah, penyediaan alat komposter, bank sampah induk untuk Kabupaten Lombok Utara, dan serah terima rumah singgah bagi masyarakat
Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT,Samsul Widodo, menegaskan bahwa dana desa senilai Rp600 triliun sejak 2005 hingga 2025 bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan desa bebas sampah.
"Kami ingin desa wisata menjadi desa bebas sampah," katanya.
Kementerian Desa PDTT bersama Kementerian Lingkungan Hidup kini tengah menyusun pedoman pengembangan desa bebas sampah, yang ditargetkan rampung tahun ini.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, menyambut baik aksi ini dan berkomitmen mengimplementasikan program desa bebas sampah di seluruh wilayahnya.
"Sebagai daerah wisata, Lombok Utara punya tanggung jawab besar menjaga kebersihan dan kelestarian alam," ujarnya.
Pemerintah daerah pun terus mendorong program pengelolaan bank sampah dan pemanfaatan sampah bernilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Aksi ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama dari desa hingga tingkat nasional.
"Kami harap aksi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli lingkungan," tutup Djohan.
Editor : Purnawarman