LOMBOK, iNewsLombok.id - Rame-rame isu pergantian Penjabat (Pj) Gubernur NTB Gita Ariadi seminggu belakangan ini menurut Direktur Lesa Demarkasi Hasan Masat jangan didramatisir hanya soal Pilpres dan politisi yang mendorong agar Pj berpihak ke calon tertentu. Hasan mendorong Pj Gubernur Gita punya sikap tidak menyenggol dan berpihak ke paslon tertentu serta Kementrian Dalam Negeri menganulir usulan pergantian tersebut untuk fokus kepada pemilu dan pileg.
"Isu pergantian Pj hendaknya jangan di dramatisir berlebihan. Ini sebenarnya soal pilpres dan banyak para politisi yang mendorong agar Pj berpihak pada gerbongnya, antara prabowo atau ganjar," tegas Hasan, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya loby saat penentuan siapa yang diusulkan menjadi Pj belum ada pecah kongsing antara Pemerintah Jokowi dan Partainya.
"Dan lobby lobby kemarin untuk menjadi pj kan belum pecah mega jokowi.ini akibatnya sekarang semua berharap lebih," terangnya.
Hasan meminta kementrian dalam negeri tidak memenuhi keinginan pergantian Pj Gubernur di saat waktu pemilu semakin dekat.
"Yang jelas mendagri sebaiknya menganulir kepentingan-kepentingan sesaat untk jalannya demokratisasi pemilu pileg dan pilpres,"sarannya.
Ditambahkan hasan bahkan publik berharap pj dan asn serta aparat netral dalam bekerja, fokus pada pelayanan publi.
"Jangan di recokin oleh kegiatan kegiatan perebutan kekuasaan dan dukung mendukung dalam politik. Pj (Gita) harus berani mengungkapkan sikap seorang pj dalam pemilu ini yang tidak menyenggol atau manut pada salah satu paslon,"tegasnya.
Editor : Purnawarman