Melansir dari laporan Statistik Indonesia, kasus perceraian pasangan suami istri (Pasutri) di Indonesia mancapai 516.334 kasus pada tahun 2022. Banyak faktor yang akan kita temui ketika mencari tahu penyebab dari percerain.
Salah satu faktor yang jarang diperhatikan oleh Pasutri ialah kurangnya kepuasan dalam rumah tangga, karena kebanyakan pasangan hanya ingin didengar tanpa mau mendengarkan, baik itu suami maupun istri, sehingga lahirlah komunikasi yang kurang sehat dari kurangnya seni dalam mendengarkan.
Pakar terapi pernikahan (Beach & Bauserman, 1990; Gottam, 1994) pernah menerapkan pelatihan berkomunikasi yang baik sebagai upaya untuk mendapakan kepuasan dalam pernikahan. Salah satu aspek penting dalam berkomunikasi adalah kemampuan mendengar yang baik.
Ketidakmampuan para pasutri dalam mendengarkan antara satu dengan yang lain akan terlihat ketika salah satu di antara mereka membicarakan topik yang kurang baik, sedangkan pasangannya hanya fokus menyiapkan pembelaan diri. Sehingga, dari topik yang sedang dibahas tidak akan dapat dipahami dengan baik dan terjadilah kesalahpahaman.
Seni mendengarkan ini dapat terwujud ketika keduanya mampu menjadi pendengar aktif ketika salah satu dari mereka sedang berbicara. Artinya, pendengar aktif tidak hanya menyediakan waktu untuk mendengarkan apa yang disampaikan pasangan, tapi juga menyediakan konsentrasi terhadap apa yang disampaikan oleh pasangan.
Ketika sedang mendengarkan, sangat perlu menghadirkan ekpresi emosi wajah, sikap tubuh, tatapan mata, dan respon verbal yang baik. Adapun dampak positif ketika menerapkan seni mendengarkan dalam rumah tangga, pertama mencegah terjadinya konflik, ketika suami istri dapat manjadi pendengar yang baik untuk satu dengan yang lain akan terjalin mutual discussion, yaitu kedua belah pihak saling berdiskusi memecahkan masalah dengan saling memberi dan menerima masukan.
Kedua, pasutri akan lebih saling memahami kelebihan dan kekurang masing-masing. Ketiga, adanya kedekatan efektif yang relatif imbang, misalnya dalam berbagi cerita bagaimana perasaan dan emosi masing-masih pasangan dalam berumah tangga.
Keempat, dapat saling menguatkan antara satu dengan lain ketika menghadapi masalah dalam rumah tangga, terlebih lagi dalam mengatasi masalah keuangan. Kelima, adanya kerjasama yang baik, istri sering kali merasa bekerja sendiri mengurusi pekerjaan rumah tangga, sehingga istri juga sering memendam emosinya yang sewaktu-waktu dapat meledak dan sulit diatasi oleh suami.
Editor : Purnawarman