LOMBOK TENGAH, iNewsLombok.id - Stok obat bisa ular di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah kosong warga yang terkena gigitan ular harus dirujuk ke Rumah sakit swasta Bodak.
Pasalnya, RSUD Praya yang sebelumnya dinyatakan lulus akreditasi Paripurna oleh kementerian kesehatan itu masih belum bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien.
Kades Kidang Tarnadi menceritakan pengalamannya pada saat membawa anaknya ke RSUD Praya tadi malam, dimana anaknya yang terkena gigitan ular datang ke RSUD Praya setelah ada rujukan dari puskesmas Mujur.
Namun, bukan pelayanan yang ia dapatkan sesampainya disana, malah mendapatkan kekecewaan dikarenakan obat anti bisa yang dicarinya tersebut tidak tersedia di RSUD yang sudah mendapatkan grade C tersebut.
"Masak bisa, sekedar obat bisa tidak ada di sana (RSUD,red)," keluhnya kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).
Padahal, dari keterangan pegawai Puskesmas Mujur tempat dirawat sebelumnya, menyarankan untuk di rujuk disana karena tersedia obat bisa itu.
Setelah dicek ternyata tidak ada dan dikatakan obat bisa tersebut hanya ada di Rumah Sakit Islam Bodak yang merupakan rumah sakit swasta.
"Kan anak saya harus segera mendapatkan perawatan medis, ini kan semakin jauh, juga sekelas rumah sakit pemerintah kalah sama rumah sakit daerah," terangnya.
Kemudian, dengan langkah yang dicampur dengan rasa kecewa, ia pergi menuju rumah sakit bodak dan sampai saat ini masih dirawat disana (RSI Bodak,red).
"Saya berharap agar stok obat diperhatikan betul oleh pihak RSUD, jangan sedikit-sedikit stok obat habis," ungkapnya.
Perlu diperhatikan, kalau persoalan obat yang seperti anti bisa saja kerap kali habis stok, bagaimana dengan obat yang lain?. Lebih lanjut, Disatu sisi, warga juga berharap penangan kesehatan yang cepat dan tepat.
"RSUD Praya jangan mau kalah dengan RS swasta, Percuma pemerintah gelontorkan dana miliaran untuk investasi kesehatan setiap tahun ke RSUD Praya kalau persoalan klasik belum bisa ditangani oleh managemen RSUD," tegas Tarnadi.
"Masak fisiknya saja yang megah, setiap tahun dapat bantuan pembangunan gedung tapi kualitas pelayanannya masih saja dikeluhkan," tutupnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Mamang Bagiansah saat dikonfirmasi terkait hal tersebut masih belum memberikan keterangan sampai berita ini dimuat.
Editor : Purnawarman