Jual Tanah Aset Daerah, Mantan Kepala Desa Kuranji Resmi Jadi Tersangka

Lombok barat, inewslombok.id- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menetapkan FA, mantan Kepala Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, sebagai tersangka atas kasus penipuan aset tanah.
FA ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan oleh korbannya karena menjual aset tanah dengan menggunakan PT palsu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan, tersangka menggunakan PT Palsu untuk meyakinkan korbannya. Sementara, korban sendiri sepertinya tidak terlalu mengecek secara detail apa yang dibeli dan apa yang dijual oleh tersangka.
"Pada saat sudah diterima, duit sudah keluar dan diterima oleh tersangka ternyata hasil penelusuran bahwa objek tersebut masih terdaftar di pemda lombok barat" jelasnya.
Dituturkannnya, diperkirakan total kerugian yang dialami oleh korban sekitar Rp500 juta.
Korban sendiri telah berupaya menemui tersangka supaya diselesaikan secara kekeluargaan agar mengembalikan uang tersebut.
"Namun sepertinya tidak tercapai kesepakatan sehingga korban melaporkan ke polda NTB, kemudain kita tindak lanjuti sampai waktu itu kita tentukan dan kekeluargaan itu tidak selsai sehingga tersangka kita naikkan status dan dilakukan penahanan" jelas Teddy.
Lebih lanjut dikatakan, FA ditetapkan menjadi tersangka dengan rekannya IK yang bertugas mengatur pertemuan antar mereka.
Teddy juga menjelaskan, status tersangka FA tersebut karena dilaporkan sebagai kasus penipuan, bukan penjualan aset.
"Kita tetapkan KUHP pasal 378 tentang penipuan dengan penjara 4 tahun," jelas Teddy
Sebelumnya, Pemda Lombok Barat melalui BPKAD akan melaporkan oknum mantan Kepala Desa Kuranji kecamatan Labuapi Lombok Barat inisisal FA atas dugaan penggelapan aset daerah.
"Kasus ini akan kami laporkan ke Polda NTB, Senin (6/2)." tegas kepala Dinas BPKAD Lombok Barat Fauzan Husniadi, Jumat (3/2).
Aset yang dimaksud yakni, tanah seluas 25 are di Desa Kuranji. Dimana Korban menjual kebunnya untuk membeli aset tersebut kepada FA, setelah ditelusuri, ternyata tanah tersebut menggunakan PT palsu yang dipakai mantan Kades Kuranji untuk meyakinkan korbannya.
Tanah yang dijual oleh mantan Kades Kuranji tersebut tercatat sebagai aset daerah Kabupaten Lombok Barat secara sah. Kemudian, Sertifikatnya tercatat tahun 2001 dengan nama bidang pecatu Kepala Dusun Paok Dodol Subak Karang Bangket Desa Kuranji dengan luas 25 are.
Editor : Dewi Ayu Tri Anjani