get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelunasan Bipih Embarkasi Lombok Dibuka! Cek Syarat dan Biaya Haji 2025

TWA Gunung Tunak 'Hutan Musim Dataran Rendah yang Tersisa' di Lombok

Jum'at, 03 Februari 2023 | 19:27 WIB
header img
TWA Gunung Tunak 'Hutan Musim Dataran Rendah yang Tersisa' di Lombok. iNewsLombok.id/purnawarman

LOMBOK TENGAH, iNewsLombok.id - Buku ini menggambarkan sekilas tentang atraksi wisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan dalam dan luar negeri di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

TWA seluas 1.219,97 ha ini, dirintis tahun 2013, dimulai dengan pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas penerangan listrik di luar kawasan dan dalam kawasan, yang kemudian ditetapkan sebagai kawasan pelestarian alam, pariwisata dan rekreasi 16 April 2014.

Kemudian atas kerjasama Korea Indonesia Forest Service/KIFS dengan Pemerintah Indonesia (Ditjen BKSDA Kementerian LHK) memberikan dana hibah Rp25.920 miliar, dan dari Kementerian LHK menyumbang Rp6.127 miliar.

Dana-dana yang disalurkan selama kurun waktu 2013-2017 itu, ditambah lagi gelontoran dana Rp8 miliar dari Pemerintah tahu 2018, digunakan untuk membangun antara lain fasilitas penunjang: pembangunan jalan, pengelolaan wisata, penyediaan jaringan air bersih dan instalasi listrik, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembentukan kelompok sadar wisata ‘Tunak Bersatu’, dan Masyarakat Mitra Polisi Hutan/MMP.

Dana-dana itu juga digunakan membangun home stay, visitor center, gedung serbaguna, guest house, cottage dan restoran, sanctuary rusa Timor, pusat ekologi kupi-kupu dan camping ground. Fasilitas sarana dan prasarana itu diresmikan itu diresmikan 6 Maret 2018.

Hadir saat itu Sekda NTB Rosiyadi Sayuti (mewakili Gubernur NTB Zainul Majdi), dan Ko Ki Yeon, Director General International Affair Korea Forest Service.

TWA ini dibangun untuk membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lingkar kawasan, sekaligus memanfaatkan posisi strategisnya dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, yang berjarak 5 km arah barat TWA.

Salah satu yang bisa dijual dari TWA ini adalah kawasan ini adalah jejak geologi terbentuknya daratan pulau Lombok, yang dimulai dari selatan setelah letusan gunung api bawah laut (submarine) 30 juta tahun silam.

Kemudian kawasan tempat tumbuh kembangnya puluhan jenis flora dan fauna, memiliki pantai berpasir putih, yakni Pantai Bile Sayak, dan Pantai Dari Goang, selain tempat tumbuh-kembangnya fauna dilindungi, burung gosong kaki merah, dan spot foto burung Buntut Sate Putih.

Dari kekayaan floranya, kawasan ini bagaikan ‘toko serba ada’ (toserba) alias super market sebagai bahan obat herbal, yang sekaligus menggambarkan bagaimana meningkap rahasia sehat orang sasak penting juga diingat, bahwa TWA Gunung Tunak adalah satu-satunya Kawasan Hutan Dataran Rendah yang Tersisa di Lombok.

(Penulis Khaerul Anwar, Dicetak kantor BKSDA NTB)

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut