MATARAM, iNewsLombok.id - Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) NTB merilis hasil observasinya dengan Pemerintah Kota Mataram bahwa angka golput pada pileg tahun 2019 dan pilkada 2020 di kota mataram masih tinggi dan didominasi pemilih milenial dan pelajar. Dari hasil observasi ini untuk meningkatkan pemilih akan digelar kontes Parlemen Stamplat untuk mencari milenial yang siap menjadi caleg.
Dua Ketua partai politik yang hadir mewakili partai politik yakni Ketua DPD Demokrat NTB Indra Jaya Usman dan Gerindra Kota Mataran Abdul Rachman mendukung hasil observasi tersebut dan akan menjadi pertimbangan dalam pileg mendatang untuk lebih memperhatikan pemilih milenial.
Menanggapi rekomendasi dan tindak lanjut yang akan dilakukan. Ketua DPD Partai Demokrat Indra Jaya Usman yang ikut hadir dalam agenda itu menyatakan berkomitmen akan mengakomodir hasil dari kompetisi yang akan diselenggarakan, sebagai langkah kongkrit atas rekomendasi tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Kesbangpol Mataram bersama UNU NTB. Langkah kongkrit yang berbasis penelitian memang sangat perlu dilakukan untuk membuat trobosan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Apalagi terkait angka golput yang jumlahnya tergolong sangat ini," ungkap Ketua DPD Demokrat yang akrab disapa IJU tersebut.
Menurutnya kaum milenial yang jumlahnya pada pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai angka 60% pemilih. Bisa sangat menentukan kondisi politik kedepan.
"Kelompok milenial ini adalah 'silence majority'. Jadi saya selaku Ketua Partai Demokrat berkomitmen akan ikut mengawal proses dan mengakomodir hasil dari upaya yang dilakukan untuk menyentuh para milenial ini," tegas IJU.
Komitmen juga dilontarkan Ketua Gerindra Kota Mataram Abd. Rachman. Menurutnya partisipasi aktif kaum pemuda dalam pemilu sangat penting untuk menjaga keberlanjutan eksistensi bangsa kedepannya.
"Kalau partisipasi pemilih rendah maka perbaikan di pemerintahan akan sulit untuk dilakukan. Kalau anak-anak muda tidak lagi peduli terhadap pemimpinnya, bagaimana nasib generasi kita ke depan," ungkap Rachman.
"Partai Gerindra siap menerima dan menindaklanjuti hasil lomba politisi milenial yang akan dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari rekomendasi ini." tegas Politisi muda yang saat ini dipercaya mengemban jabatan Wakil Ketua 1 DPRD Kota Mataram itu.
Observasi dilaksanakan dengan melibatkan 100 mahasiswa yang diterjunkan langsung ke 325 lingkungan se-Kota Mataram. Hasil dari observasi tersebut, Rabu(24/11/2022) dipublikasikan di Kampus Langko UNU NTB, kepada sejumlah jurnalis dan pengurus serta aktivis parpol.
Data hasil observasi menunjukkan hasil yang rasional antara catatan angka golput yang dirilis KPU Kota Mataram pada pileg 2019 dan pilkada 2020.Jumlah golput yang menyentuh angka 17% pada pileg tingkat kota dan 28% pada pileg tingkat provinsi di Mataram.
Menurut observasi menunjukkan potensi peningkatan jumlah pada pileg 2024 mendatang. Begitu pun golput pada pilkada 2020 lalu yang berada pada angka 34% berpotensi mengalami peningkatan juga.
"Kaum milenial memberi kontribusi besar pada tingginya angka golput. Jadi kami merekomendasikan agar ada langkah kongkrit yang dilakukan, yang memang menyentuh langsung pada golongan tersebut," ungkap Wakil Rektor 1 UNU NTB Ahmad Fauzan yang menahkodai jalanya proses observasi dan pengolahan data tersebut.
Ketua Lembaga Stamplat Ampenan Parah Rohady menyebut sejak awal ikut serta dalam observasi ini, akan segera bergerak merespon rekomendasi tersebut. Akan digelar semacam kompetisi yang memperlombakan para milenial untuk maju sebagai calon wakil rakyat, sebagai representasi kelompok mereka sendiri.
"Dari rekomendasi itu kami akan melaksanakan kompetisi yang berjudul Parlemen Stamplat. Lomba akan berbentuk entertain yang kami yakini akan mampu merebut perhatian kaum milenial. Terbuka untuk seluruh warga Kota Mataram namun tentu yang usianya masih tergolong milenial," ungkap Parah Rohady.
Zarkasyi Kepala Bakesbangpol Kota Mataram menyebutkan bahwa jumlah partisipasi pemilih di Mataram masih terbilang belum baik. Tingkat golput yang menyentuh angka 34%, terutama pada pilkada perlu mendapat perhatian serius untuk mengatasinya.
"Harus ada terobosan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari observasi tim UNU NTB dan kawan-kawan aktivis lembaga akan menjadi perhatian kami dalam mengambil langkah untuk menangani golput ini." ungkap Kaban Kesbangpol yang tercatat 3 kali menjabat pimpinan kecamatan di Kota Mataram itu.
Selain menyentuh dan merangkul golput, Zarkasyi menyatakan juga akan mengambil langkah khusus dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2024 mendatang. Bukan hanya untuk meningkatkan angka partisipasi penggunaan hak pilih yang ditargetkanya hingga mencapai angka 75%, namun juga partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan jalannya pemilu hingga tahap paling akhir dari seluruh proses pemilu itu sendiri.
Editor : Purnawarman