LOMBOK BARAT, iNewsLombok.id - Ketua Umum DPP Asosiasi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI), Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo, mengungkapkan APVOKASI merupakan wadah dimana seluruh pemerhati, dosen, karyawan, atau pun pengusaha yang concern atau yang peduli terhadap pendidikan vokasi di Indonesia berkumpul menjadi satu.
“Kenapa ini menjadi penting karena sebuah negara itu akan maju kalau industrinya maju. Dan dunia industri itu akan maju, kalau didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang siap bekerja. Itulah pendidikan vokasi yakni suatu pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja dan siap menjadi pengusaha,” terang Prof Marsudi kepada wartawan.
Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I APVOKASI yang digelar di Hotel Merumatta Senggigi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis 29 September 2022. Ratusan peserta yang berasal dari berbagai Provinsi se-Indonesia memadati acara Rakernas I APVOKASI yang dibuka secara resmi oleh Menko PMK yang diwakili oleh Deputinya.
Rakernas I ini menurutnya bertujuan untuk menyatukan pandangan-pandangan dan menyusun program bersama khususnya dalam menyambut Perpres Nomor 68 tahun 2022 yang mengatur mengenai revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
“Kenapa perlu direvitalisasi?, karena selama ini pendidikan vokasi dianggap sebelah mata atau bukan menjadi pilihan prioritas, atau hanya sekedar menjadi pilihan alternatif. Padahal urusan vokasi inilah yang bisa menjadi lokomotif industri dari sebuah bangsa. Makanya ini harus dibuat agar urusan vokasi ini bisa lebih kuat kedepannya,” ungkapnya.
Dalam Rakernas ini, pihaknya mengaku mengumpulkan seluruh pengurus dari seluruh Indonesia.
“Ada sekitar 250 orang pengurus yang kita kumpulkan hari ini dari seluruh Indonesia. APVOKASI ini sudah ada diseluruh Provinsi. Begitu pun disetiap Kabupaten ada. Yang kemudian berembuk untuk menyusun program sesuai dengan Perpres 68/2022,” terangnya.
Dalam Rakernas ini, menurutnya, selain membahas dan mengkaji Perpres 68/2022, juga membahas dan mengkaji tentang beberapa rekomendasi program untuk mengimplementasikannya.
“Baik untuk implementasi di dunia pendidikannya sendiri serta implentasinya di dunia kerja dan dunia usaha agar Perpres 68/2022 ini sukses diimplementasikan,” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan menyerahkan langsung rekomendasi-rekomendasi dari hasil Rakernas I tersebut langsung kepada Presiden RI, termasuk kepada kementerian-kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan dan kementerian tenaga kerja, kementerian koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
“Karena kementerian inilah yang sangat terkait dengan pendidikan vokasi,” timpalnya.
Gubernur NTB yang diwakili oleh Assisten II, Amri Rakhman, mengungkapkan Rakernas I APVOKASI I yang digelar di Lombok ini dapat melahirkan program-program yang dapat meningkatkan skill vokasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada didaerah. Di NTB sendiri, menurutnya, dari 99 SMK yang ada di NTB, ada 11 SMK yang sudah memiliki Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Di tahun ini, ada 20 SMK yang kita proses untuk segera menjadi BLUD. Di tahun depan, minimal 70% dari 99 SMK di NTB dapat terbentuk BLUD-nya. Semua itu diarahkan untuk menopang industrialisasi yang menjadi program utama di NTB,” timpalnya. Selain dihadiri oleh ratusan pengurus APVOKASI dari seluruh Indonesia, Rakernas I APVOKASI juga dihadiri oleh Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Ali, serta para pejabat dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Ketenagakerjaan serta dari Kemenko PMK. Turut hadir juga Kepala Dinas Pendidikan NTB, H Aidy Furqon beserta Kabid SMK Dikbud NTB, M Khairul Ikhwan.
Editor : Purnawarman