LOMBOK, iNewsLombok.id - Pengamat Politik yang juga Dosen Ilmu Politik dan Komunikasi di Universitas 45 Mataram, Doktor Alfisahrin, melihat bahwa peluang mantan Duta besar Turki Lalu Muhammad Iqbal mendapat kendaraan politik untuk maju Pilgub NTB masih terbuka.
Peluang besar head to head bisa terjadi antara Rohmi-Firin dan Zul-Uhel.
Dan peluang tiga pasangan menurutnya sangat kecil kemungkinannya bisa terjadi.
kecuali Lalu Iqbal bisa mendapat dukungan partai Golkar. Sekaligus menggeser Pj Gubernur NTB Gita Ariadi yang juga getol memburu partai Golkar.
Mantan Dubes Turqi tersebut sebagaimana diketahui sampai dengan limit waktu dua bulan ini belum juga mendapatkan kejelasan partai politik mana yang akan menjadi kendaraannya. Soal pasangan yang akan mendapinginya juga sejauh ini belum jelas.
"Kalau dilihat dari fase dan tahapan pemilu memang Miq Iqbal sedikit terlambat dalam membangun konsolidasi terutama lobi Lobi untuk partai pengusung. Hal ini terlihat dari simpang siurnya informasi partai politik mana yang akan mengusung beliau termasuk partai Gerindra yang digadang-gadang mengusung beliau tapi sampai saat ini kepastiannya belum ada. Akan tetapi meski deadline tahapan pemilu tinggal beberapa bulan lagi, saya percaya bahwa dalam politik yang dinamis dan spekulatif peluang Miq Ikbal untuk mendapatkan rekomendasi partai di sisa limit waktu akan terbuka lebar," ungkapnya.
Salah satu yang disayaratkan menurutnya yakni wakil dengan syarat yang punya keunikan.
"Syarat wakilnya harus calon yang iconik, memiliki basis massa yang kuat dan popularitas yang tinggi. Demikian juga kapasitas dan kemampuan diplomasi dan meyakinkan parpol harus memang mumpuni dimiliki miq Iqbal. Kalau tidak Miq Iqbal akan ketinggalan partai pengusung dan gerbong pendukungnya," jelasnya.
Afli menilai bahwa Iqbal harus beradu cepat dengan paslon lain yang sudah lebih dulu mendapatkan kepastian pasangan dan partai pengusung.
"Kerja politik miq Ikbal tentu tidak mudah di sisa waktu jadi perlu pengerahan semua sumber daya politik, jejaring dan intelektual yang dimiliki oleh beliau," tandasnya.
Menurutnya Partai politik modern sangat ketat dalam menentukan kader yang diusung selain kontribusi di partai, popularitas dan akseptabilitas di publik juga jadi syarat utama karena semua partai sama sama punya target menang di pilkada. Mereka tentu tidak mau rugi kehilangan akses berkuasa dengan mengusung calon yang tidak punya prospek menang.
Afli juga menyebut bahwa Kemungkinan tiga pasangan calon di pilgub NTB tipis peluangnya jika kerja kerja politik dan diplomasi dalam melobi partai politik yang dilakukan oleh miq Ikbal maupun PJ gubernur gagal terealisasi di dua bulan ini.
"Analisis saya kemungkinan dua Paslon akan head to head lebih terbuka antara Zul- Uhel dan Rohmi Firin lebih realistis jika Golkar menjatuhkan rekomendasi kepada pak Uhel dan Zul. Tetapi jika miq Iqbal mampu meyakinkan partai politik pengusung dan koalisinya saya kira tiga Paslon akan jadi terbuka bertarung di Pilgub NTB," tutupnya.
Editor : Purnawarman