Pemerintah India Ketar-Ketir Redam Kemarahan Umat Islam Setelah Nabi Muhammad SAW Dilecehkan

Muhaimin
Pemerintah India ketar-ketir berusaha menenangkan kemarahan umat Islam  di dalam dan luar negeri. Foto : istimewa

MUMBAI, iNews.id - Pemerintah India ketar-ketir berusaha menenangkan kemarahan umat Islam  di dalam dan luar negeri. Hal ini menyusul setelah dua pejabat partai berkuasa BJP menghina Nabi Muhammad SAW . 

Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa tweet dan komentar ofensif itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah. 

"Tindakan keras telah diambil terhadap orang-orang ini oleh badan-badan terkait. Sangat disesalkan bahwa Sekretariat OKI sekali lagi memilih untuk membuat komentar yang memotivasi, menyesatkan dan nakal," kata Arindam Bagchi, juru bicara pemerintah India, seperti dikutip dari Reuters. 

Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dalam sebuah pernyataan, mengatakan, penghinaan ini datang dalam konteks meningkatnya intensitas kebencian dan penghinaan terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap Muslim. 

Badan berpengaruh yang beranggotakan 57 negara itu mengutip keputusan terbaru untuk melarang jilbab di lembaga pendidikan di beberapa negara bagian India dan penghancuran properti Muslim untuk menyoroti apa yang dikatakannya sebagai sikap bias pemerintah India. 

“Beberapa pejabat tinggi India terlibat dalam mengelola dampak diplomatic, karena negara-negara termasuk Qatar, Arab Saudi, Oman, UEA, Afghanistan, Pakistan dan Iran menuntut permintaan maaf dari pemerintah karena mengizinkan pernyataan yang menghina itu,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India. 

Selama akhir pekan, diplomat India yang ditempatkan di Teluk dan negara-negara Islam tetangga dipanggil oleh pejabat di negara-negara tersebut untuk memprotes komentar pejabat BJP.

Sementara itu, Angkatan Bersenjata Pakistan dalam sebuah tweet "mengutuk keras pernyataan penghujatan" oleh para pejabat India. "Tindakan keterlaluan itu sangat menyakitkan dan jelas menunjukkan tingkat kebencian yang ekstrem terhadap Muslim dan agama lain di India," sebut pernyataan tersebut. 

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dalam laporan tahunannya kepada Kongres tentang kebebasan beragama internasional yang dirilis pada bulan Juni, menuduh bahwa serangan terhadap anggota komunitas minoritas, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan intimidasi, terjadi di India sepanjang tahun 2021. 

Arab Saudi, tempat kelahiran Islam dan rumah dari dua situs tersucinya, menyambut baik tindakan yang diambil oleh BJP untuk menangguhkan juru bicara itu dari pekerjaannya. Baca: 5 Negara Islam Marah dengan Politisi India yang Menghina Nabi Muhammad SAW Seorang pejabat senior di kedutaan Qatar di New Delhi mengatakan pemerintah Modi harus secara terbuka menjauhkan diri dari komentar tersebut. 

"Melukai sentimen agama kami dapat secara langsung berdampak pada hubungan ekonomi," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa laporan tentang boikot barang-barang India oleh beberapa pemilik supermarket di Qatar.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network