Rencana Kereta Gantung Gunung Rinjani Tunggu Restu Amdal dari KLHK

Purnawarman
Rencana kereta gantung Gunung Rinjani masih tahap kajian, menunggu proses Amdal KLHK, dengan pertimbangan teknis, ekonomi, dan dampak lingkungan.(Foto: Shutterstock)

LOMBOK, iNewsLombok.id - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB, Yusron Hadi, menegaskan bahwa rencana pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani hingga kini masih dalam tahap kajian. Proyek tersebut saat ini tengah menunggu proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Bahwa betul Bapak Gubernur kemarin menerima kunjungan dari pihak yang disebutkan berkeinginan membangun kereta gantung untuk wisata Gunung Rinjani. Beliau didampingi oleh Kadis LHK, Plt Kadis DPMPTSP, Kadis Pariwisata, dan Kadis Kominfotik. Dalam audiensi tersebut, pihak pengusul mempresentasikan gambaran awal daripada proyek yang mereka usulkan, baik seperti apa teknis pembangunan, operasional, maupun dampak ekonominya," ungkap Yusron, Jumat (14/8/2025).

Menurutnya, wacana ini bukan hal baru. Usulan pembangunan kereta gantung telah muncul sejak sebelum masa jabatan Gubernur NTB saat ini. Namun, Gubernur Iqbal baru mendengar penjelasan langsung dari pihak pengusul pada pertemuan Kamis kemarin (13/8/2025)

"Usulan proyek ini sudah ada sebelum Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur sekarang. Jadi ini baru Gubernur mendengar langsung penjelasan terkait usulan proyek ini. Tentu saja beliau perlu mempelajari lebih mendalam bagaimana proyek ini tidak hanya secara teknis maupun ekonominya saja, namun yang lebih utama dari itu semua adalah keberterimaan semua pihak dari aspek lingkungan, sosial, budaya, dan bahkan nilai-nilai filosofi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang Rinjani," jelas Yusron.

Ia juga menekankan pandangan Gubernur bahwa Rinjani adalah simbol utama Pulau Lombok.

"Rinjani bukan hanya entitas gunung semata, Rinjani adalah Pulau Lombok, dan akar Pulau Lombok adalah Rinjani," tegasnya.

Yusron memastikan Pemprov NTB akan aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat terkait proses Amdal yang sedang berjalan, sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten serta mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Pemerintah provinsi akan aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat berkaitan dengan proses Amdal yang tengah berlangsung di Kementerian LHK, menyampaikan seluruh aspek yang terpengaruhi proyek ini, dan akan intensif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten serta mendengarkan aspirasi masyarakat," pungkasnya.

Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan Indonesia, dengan status Taman Nasional dan dilindungi secara hukum.

Rencana kereta gantung ini diharapkan mempermudah akses wisatawan ke area tertentu di Rinjani, namun menuai pro-kontra karena kekhawatiran dampak lingkungan.

Proyek kereta gantung wisata pernah diusulkan oleh investor dalam negeri dan luar negeri, namun belum ada keputusan final.

Proses Amdal biasanya memakan waktu panjang karena melibatkan studi menyeluruh soal ekosistem, satwa liar, potensi erosi, hingga dampak sosial budaya.

Pemerhati lingkungan di NTB mengingatkan agar pembangunan tidak mengorbankan kelestarian Rinjani yang menjadi sumber mata air utama bagi Lombok.

Editor : Purnawarman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network