LOMBOK, iNewsLombok.id - Sebanyak 40 peserta dari berbagai daerah dan luar negeri mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat Pusat (UKT-P) yang digelar oleh Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Perisai Diri di GOR Turide, Kota Mataram, dalam rangkaian Perisai Diri International Championship (PDIC) ke-XI yang berlangsung pada 12–17 Juli 2025.
Menariknya, dari 40 peserta tersebut, 17 orang merupakan perwakilan komisariat luar negeri seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, dan Timor Leste, menunjukkan bahwa pencak silat Indonesia semakin mendunia.
“Hari ini, kami nyatakan 40 orang itu, pelatih sudah lulus ujian kenaikan tingkatnya. Dan mereka, sudah kita berikan sertifikat pelatih dan pendekar,” kata Ketua Umum Kelatnas Perisai Diri, Dwi Sutjipto, Selasa (15/07/2025).
Dwi menjelaskan, para peserta telah menjalani bimbingan teknis kepelatihan selama dua hari. Materi penataran mencakup implementasi aturan pertandingan terbaru dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT).
Penandatanganan Pakta Integritas dan Filosofi Silat
Semua peserta yang lulus wajib menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen moral terhadap nilai-nilai luhur organisasi Perisai Diri yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.
“Ini agar mereka punya sikap jujur, berprilaku baik, dan loyal terhadap organisasi,” tegas Dwi.
Ia menekankan bahwa prinsip Asah, Asih, dan Asuh harus menjadi pedoman bagi setiap pelatih:
Asah: Mengasah keterampilan dan kemampuan teknik bela diri.
Asih: Menumbuhkan rasa kasih sayang dan kekeluargaan dalam latihan.
Asuh: Membimbing anggota untuk berkembang secara fisik dan mental.
“Prinsip ini adalah bentuk interaksi pelatih dan anak didiknya untuk menciptakan lingkungan latihan yang kondusif,” tambahnya.
PDIC Jadi Ajang Uji Aturan Baru Jelang PON 2028
Dwi juga menyebut bahwa PDIC ke-XI tahun ini merupakan ajang uji coba resmi untuk aturan pertandingan yang baru disahkan oleh PB IPSI, menjelang pelaksanaan PON 2028 yang akan diselenggarakan bersama oleh Provinsi NTB dan NTT.
“Jadi, kejuaraan ini menjadi ujicoba aturan pertandingan yang sudah di-SK-kan PB IPSI. Pelatih, pendekar, wasit, hingga juri sudah kami berikan pembekalan,” ungkapnya.
NTB Menuju Sentra Silat Nasional
Sebagai mantan Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto berharap semakin banyak kejuaraan silat yang diselenggarakan di NTB untuk mendukung pengembangan olahraga bela diri lokal.
“Jika sudah banyak event silat, maka kegemaran rakyat NTB akan tumbuh. Ini akan mencetak lebih banyak bibit atlet potensial untuk level nasional maupun internasional,” katanya.
Selain mencetak atlet, ajang ini juga memberi peluang besar bagi NTB menjadi pusat pelatihan dan pengembangan silat nasional, terutama menjelang PON 2028.
Dwi menegaskan, Kelatnas Perisai Diri akan terus mendukung peningkatan kualitas pelatih, sistem kompetisi, serta memperluas jaringan internasional untuk kemajuan pencak silat Indonesia, khususnya di NTB.
Dengan keterlibatan internasional dan pembaruan sistem pelatihan serta pertandingan, Kejuaraan Perisai Diri International Championship (PDIC) XI 2025 di Mataram tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga tonggak penting menuju masa depan pencak silat Indonesia yang lebih modern, profesional, dan mendunia.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait