LOMBOK, iNewsLombok.id – Menjelang digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24 Mei 2025, dinamika internal partai mulai memanas.
Dua nama kuat yang disebut-sebut akan bertarung dalam bursa Ketua DPD Golkar NTB adalah Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, dan Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri (Dinda).
Namun, alih-alih menampilkan ketegangan menjelang kontestasi partai, kedua tokoh ini justru tampak melakukan silaturahmi dalam suasana hangat dan akrab.
Momen ini mengundang perhatian publik karena dianggap sebagai sinyal positif dalam kontestasi yang biasanya berlangsung panas.
Menanggapi spekulasi yang berkembang, Sekretaris DPD Golkar NTB, Firad Pariska, memberikan klarifikasi bahwa pertemuan tersebut tidak berkaitan dengan strategi politik Musda.
“Hanya silaturrahim biasa,” ujar Firad singkat, Selasa (20/5/2025), yang juga turut menghadiri pertemuan tersebut.
Diskusi Pembangunan Jadi Fokus, Bukan Politik Internal
Lebih lanjut, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB, Hamdan Kasim, menjelaskan bahwa pertemuan Mohan dan Dinda lebih diarahkan pada pembicaraan strategis seputar pembangunan daerah dan sinergi program antarpemerintah.
“Selain kangen-kangenan, juga berbicara seputar sinergi program Pemprov NTB dan Pemkot Mataram,” kata Hamdan.
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun keduanya merupakan kandidat kuat dalam Musda, komunikasi tetap dijaga secara konstruktif demi menjaga stabilitas politik lokal.
Pengaruh Nasional di Balik Musda Golkar NTB
Musda Golkar NTB 2025 tidak hanya menjadi perhatian di tingkat provinsi, tetapi juga menyita perhatian pengurus pusat Partai Golkar. Hal ini tak lepas dari pengaruh besar dua kandidat yang sama-sama memiliki posisi strategis dalam pemerintahan.
Mohan Roliskana, selain menjabat Wali Kota Mataram, juga dikenal dekat dengan berbagai elemen pemuda dan masyarakat urban. Sedangkan Indah Dhamayanti Putri, sebagai Wakil Gubernur, memiliki jaringan kuat di daerah-daerah kabupaten.
Keduanya juga dikenal memiliki rekam jejak politik yang baik, menjadikan Musda ini sebagai pertarungan ide dan strategi menuju arah baru bagi Golkar NTB, apalagi menjelang Pilkada serentak 2024–2025.
Sinyal Kedewasaan Politik di Internal Golkar NTB
Pertemuan antara Mohan dan Dinda menjadi simbol kedewasaan politik dan etika komunikasi antar kader partai. Di tengah spekulasi politik, mereka tetap menunjukkan sikap tenang dan kolaboratif.
Selain itu, elite Golkar NTB juga menunjukkan kesiapan dalam menghadapi Musda secara demokratis. DPD dan fraksi partai memastikan proses akan berjalan terbuka, adil, dan tetap menjaga soliditas internal.
Dengan agenda Musda yang tinggal beberapa hari lagi, iklim politik dalam tubuh Partai Golkar NTB justru mencerminkan harmoni dan kedewasaan.
Silaturahmi antara Mohan dan Dinda bukan hanya memperlihatkan etika berpolitik, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk membangun NTB secara inklusif dan berkelanjutan, terlepas dari dinamika kompetisi internal partai.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait