LOMBOK, iNewsLombok.id – Lembaga Kajian Sosial dan Politik MI6 mendorong pemerintah serius mengeksplorasi potensi harta karun bawah laut Indonesia, seperti barang muatan kapal tenggelam (BMKT), yang diperkirakan bernilai Rp190 triliun. Langkah ini dianggap solusi strategis di tengah tekanan efisiensi anggaran, dengan syarat dikelola melalui Task Force khusus dan melibatkan paranormal untuk akurasi pencarian.
Potensi Ekonomi dari Kuburan Kapal Kuno
Direktur MI6, Bambang Mei Finarwanto (Didu), menyebut Indonesia menyimpan “brankas raksasa” di dasar laut, mencakup 500 titik kapal karam dari abad ke-7 hingga ke-19.
“Ini bukan sekadar peninggalan sejarah, tapi peluang ekonomi yang bisa menyelamatkan APBN. Nilainya mencapai Rp190 triliun berdasarkan data KKP,” tegas Didu dalam konferensi pers di Mataram, Kamis (6/3/2025).
Contoh nyata adalah kapal Belanda Prins Willem Hendrick yang karam di Selat Bangka pada 1686 dengan 400.000 koin emas.
“Daripada dijarah asing, kita harus ambil alih. Sejarah terlindungi, negara dapat pemasukan,” tambahnya.
Usulan Task Force dan Peran Paranormal
Sekretaris MI6, Lalu Athari Fathullah, mengusulkan pembentukan Task Force multidisplin untuk mengawasi eksplorasi BMKT.
“Tugasnya mencegah penjarahan, memastikan legalitas, dan mengoptimalkan manfaat ekonomi melalui lelang artefak atau wisata bawah laut,” jelas Athari.
Uniknya, Dewan Pendiri MI6, Hendra Kusumah, menyarankan melibatkan paranormal dalam Task Force.
“Mereka punya clairvoyance dan psychometry untuk ‘membaca’ lokasi harta karun. Di AS, paranormal pernah membantu investigasi kepolisian. Ini bisa dipadukan dengan teknologi sonar atau detektor logam,” papar Hendra.
Tantangan Hukum dan Lingkungan
Meski potensinya besar, eksplorasi BMKT dinilai kompleks. Didu mengakui isu hukum, pelestarian budaya, dan dampak lingkungan harus jadi pertimbangan utama.
“Kita perlu kebijakan berimbang: ekonomi vs keberlanjutan. Task Force harus integrasikan riset akademik dan partisipasi komunitas lokal,” ujarnya.
Kolaborasi Teknologi dan Kearifan Lokal
MI6 menekankan pentingnya memadukan metode modern dengan pendekatan non-konvensional.
“Teknologi memiliki batas. Paranormal bisa membuka perspektif baru dalam pencarian,” tutup Didu.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait