LOMBOK, iNewsLombok.id – Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, lebih memilih strategi peningkatan jumlah event pariwisata dibandingkan melobi pemerintah pusat dan maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat ke NTB. Menurutnya, harga tiket pesawat ditentukan oleh hukum pasar, yaitu supply and demand.
"Jika permintaan tiket ke Lombok meningkat sepanjang tahun, maka harga tiket secara otomatis akan turun. Daripada kita paksa maskapai menurunkan harga tiket, lebih baik kita hadirkan event-event besar dari Januari hingga Desember," ujar Iqbal dalam FGD "Mengembangkan Pariwisata NTB yang Berkualitas dan Berkelanjutan", Minggu lalu (2/2/2025).
Iqbal mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan maskapai lainnya untuk mendukung pariwisata NTB dengan penerbangan tambahan (extra flight) saat event internasional.
Selain itu, ia juga tengah menjajaki rute Lombok-Darwin dengan Gubernur Northern Territory, Australia. Namun, rute ini membutuhkan muatan kargo yang stabil, mengingat pengangkutan kargo menjadi faktor utama keuntungan maskapai.
"Dulu Jetstar hanya bertahan kurang dari setahun karena tidak ada kargo. Kami sedang mengidentifikasi komoditas ekspor yang bisa masuk ke Australia untuk mendukung rute ini," jelasnya.
Tak hanya jalur udara, Pemprov NTB juga melakukan uji coba transportasi laut dengan kapal cepat rute Sanur-Kuta Lombok yang menunjukkan permintaan tinggi. Sedangkan rute Benoa-Senggigi masih dalam tahap uji coba untuk menghidupkan kembali pariwisata di Senggigi yang sempat mati suri.
Iqbal menegaskan bahwa kebangkitan Senggigi menjadi salah satu fokusnya. Selain itu, Kota Tua Ampenan juga akan direvitalisasi dan diajukan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
"Kami ingin Ampenan kembali hidup seperti dulu, menjadi daya tarik wisata yang kuat bagi NTB," ungkapnya.
Dengan berbagai strategi ini, pariwisata NTB 2025 diharapkan semakin berkembang tanpa harus bergantung pada penurunan harga tiket pesawat.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
