LOMBOK, iNewsLombok.id - Ratusan peserta hadiri diskusi Panel the Importance Environmental Stewardship Towards Suistanable Tourism bertempat di Tunak Resort Lombok | Luxury Escape, Bumbang, Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah, Selasa (3/12/2024).
Kegiatan ini menghadirkan tiga keynote speaker yaitu general manager (GM) Tunak Resort, GM Truntum Boutique Rahma FD Putri, PEH Pelaksana Lanjutan BKSDA NTB Lalu Gede Gangga yang dipimpin oleh moderator sekretaris Mandalika Hotel Association Rata Wijaya.
Kegiatan ini diikuti oleh penduduk lokal di Desa Mertak yaitu karang taruna kecamatan Pujut dan Karang taruna Desa Mertak, IHGMA, hingga tamu di Tunak Resort Lombok.
Pantauan dilokasi, kegiatan diskusi panel dirangkaikan dengan berbagai kegiatan mulai dari pelepasan simbolis 20 Tukik di Pantai Terasak hingga penyerahan fullset alat melukis kepada anak-anak TK di Desa Mertak.
Dalam rangka merayakan ulang tahun pertamanya, Tunak Resort Lombok dengan bangga mengadakan acara Perayaan Tonggak Konservasi Penyu dengan melepas sebanyak 1300 lebih tukik.
Acaranya ini menyoroti komitmen resor terhadap perlindungan kehidupan laut dan pengelolaan lingkungan.
Perayaan ini menampilkan presentasi mengenai pencapaian program konservasi penyu serta pelepasan penyu untuk mencapai target jumlah penyu yang diselamatkan dan dilepaskan kembali ke laut.
Selain itu, kegiatan diakhiri dengan penanaman berbagai jenis pohon di Tunak Resort Lombok sebagai campaign mendukung upaya konservasi alam di Taman Wisata Alam Gunung Tunak.
Kegiatan diskusi panel sendiri berlangsung sangat interaktif membahas bagaimana pengembangan wisata Gunung Tunak dan berbagai hal didalamnya.
GM Tunak Resort Lombok Muhamad Komari menyampaikan, program ini sudah diselenggarakan lama namun menunggu waktu yang pas sehingga dikombinasikan dengan perayaan satu tahun Tunai Resort Lombok.
Harapannya Tunak Resort bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pihaknya bersyukur kegiatan hari ini tidak hanya mengundang pemerintahan tapi juga pemuda untuk diberikan motivasi dan bisa kerjasama lebih bagus dengan masyarakat sekitar.
Dikatakan Komari, pihaknya mengambil tema Environmental Stewardship karena melihat potensi tourism kedepan karena trend tourism lima tahun kedepan adalah kembali kealam.
"Jadi back to nature yang sekarang kita eksplor. Jadi pengalaman saya di resort-resort yang memang lebih fokusnya ke alam yaitu culture, wellness & retreat. Potensi market itu kedepan akan lebih bagus," ungkapnya.
Komari menerangkan Tunak Resort Lombok banyak sekali telah mengembangkan budaya-budaya environmental mulai dari spot activity tennis, gym, trekking, dinner by jungle, dinner by the beach.
Termasuk pula melakukan eksplorasi seperti sunrise dan lebih mengenal budaya alam seperti kupu-kupu dan lain sebagainya.
Tunak Resort juga memiliki program mengajak tamu untuk mengeksplorasi budaya lokal. Pihaknya juga punya yayasan yang akan fokus mengedukasi generasi-generasi penerus.
"Jadi konsep alam ini memang sengaja kita buat karena banyak sekali trend tourism dari Eropa yang banyak sekali mencari wisata yang kembali ke alam. Harapan kami kedepan tidak hanya maju sebagai Tunak Resort tapi juga lebih berdampak ke lingkungan masyarakat," tuturnya.
Selain itu ada pemeriksaan Kesehatan Untuk Komunitas Lokal dan Pembagian Buku untuk Anak-anak di Yayasan Butterfly Effect Foundation Tunak Resort Lombok Berbagi dengan Program Kesehatan dan Pendidikan untuk Komunitas.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat, Tunak Resort Lombok akan menyelenggarakan Program Pemeriksaan Kesehatan dan Donasi Buku.
Kegiatan ini bekerja sama dengan The Butterfly Effect Foundation, menawarkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga desa setempat dan kegiatan donasi buku untuk siswa.
Selanjutnya bertujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan serta memberikan sumber daya pendidikan kepada masyarakat lokal.
Anak-anak menerima buku dan alat tulis baru, sementara warga desa dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan oleh tenaga medis lokal.
Editor : Purnawarman