get app
inews
Aa Text
Read Next : Menguji Efektivitas Dana Rp200 Triliun Untuk Pertumbuhan Ekonomi

Purbaya Yudhi Sadewa: Pemda Bisa Dapat Anggaran Tambahan Asal Serapan Tepat

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:05 WIB
header img
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa siap menambah anggaran untuk pemda, namun menegaskan penyerapan harus membaik dan bebas kebocoran agar revisi anggaran dapat disetujui. iNews.id

JAKARTA,iNewsLombok.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang penambahan anggaran bagi pemerintah daerah (pemda). Namun, ia menegaskan bahwa peningkatan alokasi anggaran hanya bisa dilakukan jika daerah mampu memperbaiki kualitas penyerapan dan memastikan tidak ada kebocoran keuangan.

Hal ini disampaikan dalam acara Bimtek Golkar FPG DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota TA 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

Purbaya menekankan agar pemda tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melakukan evaluasi serius terhadap proses penggunaan anggaran, terutama pada akhir tahun dan awal tahun anggaran baru.

"Saya pernah minta ke temen-temen Pemda daerah tingkat 1 dan 2, triwulan ke-4 tahun ini dan triwulan pertama tahun depan, perbaikilah cara Anda membelanjakan uang dengan penyerapan anggaran, jangan ada bocor," kata Purbaya.

Menurutnya, pemerintah pusat sebenarnya mampu mengalokasikan anggaran tambahan, namun hanya akan diberikan kepada daerah yang terbukti disiplin dan transparan.

Purbaya bahkan menyatakan kesiapannya untuk menghadap langsung Presiden Prabowo Subianto jika pemda menunjukkan komitmen kuat dalam mengendalikan kebocoran.

"Saya bilang kalau bagus nanti saya akan menghadap Presiden minta anggaran pemda direvisi, dan kita mampu, uang kita cukup. Jadi doain supaya saya berhasil supaya triwulan kedua saya bisa ngomong sehingga triwulan ketiga dan keempat anggaran bisa berubah," lanjutnya.

Lebih lanjut, Purbaya mengungkap bahwa pemangkasan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) pada tahun sebelumnya dilakukan atas persetujuan Presiden. Menurutnya, keputusan itu diambil karena banyaknya belanja daerah yang dinilai tidak tepat sasaran.

"Kalau saya tanya Pak Presiden kira-kira gini, bukan tanya langsung ya. Kondisi kebatinan di sana seperti apa waktu itu. Rupanya beliau agak kecewa dengan belanja daerah yang banyak diselewengkan. Jadi kalau saya sekarang menghadap Presiden, Pak naikin, pasti enggak dikasih," ungkapnya.

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Keuangan, sedang menyiapkan sistem pengawasan digital berbasis real-time untuk memonitor belanja daerah agar lebih transparan.

Tahun 2025, fokus evaluasi TKD diarahkan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar yang paling sering mengalami ketidaksesuaian penggunaan.

Beberapa daerah tercatat masih memiliki tingkat serapan anggaran di bawah 60 persen per triwulan, sehingga menjadi hambatan dalam pengajuan anggaran tambahan.

Kemenkeu juga mendorong pemda memperkuat kapasitas SDM dalam perencanaan dan penganggaran agar tidak terjadi keterlambatan realisasi.

Pengawasan internal pemda dinilai masih lemah, terutama pada pengadaan barang dan jasa yang menjadi titik rawan pemborosan.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut