Zamroni Aziz Bawa NTB Raih Penghargaan Bergengsi Penanganan Open Seat Haji 2025 dari Kemenag RI

BANTEN, iNewsLombok.id - Sebuah capaian membanggakan diraih Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kanwil Kemenag NTB) dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.

Kepala Kanwil Kemenag NTB yang juga menjabat Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Lombok, H. Zamroni Aziz, secara resmi menerima Piagam Penghargaan Terbaik dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI.

Baca Juga

Komisi II DPRD NTB Sesalkan Lomba Binaraga Berbikini FORNAS VIII di Lombok

Penghargaan tersebut diberikan dalam kategori Penanganan Open Seat – pengelolaan kursi kosong dalam kuota haji reguler – yang berhasil dioptimalkan dengan pelayanan maksimal kepada jemaah asal NTB.

"Penghargaan ini diberikan dalam kategori Penanganan Open Seat atas pelayanan optimal kepada jemaah haji reguler tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi," ujar Dirjen PHU, Hilman Latif, Senin (29/7/2025).

Open Seat: Tantangan yang Diubah Menjadi Prestasi

Hilman menjelaskan bahwa pengelolaan open seat bukan perkara mudah. Meski istilahnya sederhana, kenyataannya dibutuhkan kerja keras dan koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh kuota haji dapat dimanfaatkan tanpa menyisakan kursi kosong.

Baca Juga

AHY Kunjungi Sekolah Rakyat Lombok Barat, Terharu Dengar Cita-Cita Anak Miskin

"Semakin sedikit open seat, semakin efektif dan optimal pula pelayanan yang diberikan, serta semakin terjamin hak setiap calon jemaah," tambahnya.

Prestasi ini menunjukkan bahwa PPIH Embarkasi Lombok mampu mengelola pemberangkatan jemaah secara tertib, akurat, dan efisien.

Penghargaan Diserahkan di Rakernas Haji Nasional 2025

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji RI), Dr. KH. Mochamad Irfan Yusuf, M.Si, dalam ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 yang digelar di Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Baca Juga

Pegiat Muda ISDMI NTB Sabet Perunggu di FORNAS VIII 2025, Harumkan Nama Lombok Timur

Acara tersebut berlangsung sejak Senin malam (28/7/2025) hingga Kamis (31/7/2025) dan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Rakernas ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi program haji secara nasional dan membangun sistem yang lebih berkelanjutan.

"Tantangan dalam mengurus haji tidak hanya terletak di Mekkah, tetapi juga dalam mengumpulkan tanda tangan puluhan ribu jemaah dalam waktu singkat," kata Menag dalam sambutannya.

Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dalam peralihan otoritas penyelenggaraan haji dari Kementerian Agama ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).

Tema Rakernas: Warisan, Perubahan, dan Keberlanjutan

Baca Juga

Pembukaan FORNAS VIII NTB, Drama Tari Dewi Anjani dan Sejarah Bima Bikin Merinding

Tema Rakernas tahun ini, "Legacy, Change and Continuity: Mewariskan Fondasi, Mengawal Perubahan, Membangun Keberlanjutan Ibadah Haji," merefleksikan semangat baru dalam menata layanan haji ke depan.

Rakernas ini dihadiri tokoh-tokoh penting nasional seperti Ketua Komisi VIII DPR RI H. Marwan Dasopang, M.Si, Anggota V BPK RI Bobby Adhityo Rizaldi, Wakil Menteri Agama Dr. KH. Romo H.R. Muhammad Syafi'i, SH., M.Hum, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Dr. Abdul Aziz Ahmad, Sekretaris Jenderal Kemenag RI selaku Amirul Hajj, Para Kakanwil, Kepala Bidang PHU, dan Kepala UPT Asrama Haji seluruh Indonesia.

NTB Dipandang Sebagai Model Pengelolaan Haji Efektif

Keberhasilan NTB dalam mengelola kuota haji tanpa open seat menjadi contoh konkret bagi daerah lain. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan matang, penggunaan data digital, serta koordinasi antar lembaga mampu memberikan dampak nyata pada peningkatan layanan ibadah haji.

Baca Juga

Fornas VIII 2025 di NTB Dibuka AHY: Libatkan 19.000 Peserta, Target Ekonomi Tembus Rp800 Miliar

Kemenag NTB juga terus mendorong peningkatan kualitas layanan jemaah, termasuk dalam aspek digitalisasi pendaftaran haji, peningkatan fasilitas embarkasi, dan penyediaan layanan khusus untuk lansia dan difabel.

Editor : Purnawarman